Cuaca Panas, Hot Spot Kembali Muncul

Riau | Rabu, 25 September 2013 - 12:43 WIB

BAGANSIAPI-API (RP) - Belakangan ini, cuaca di Kabupaten Rohil kembali terasa panas. Dampaknya, hot spot atau titik panas kembali bermunculan di sejumlah daerah di Kabupaten Rohil. Berdasarkan hasil informasi dan pantauan di lapangan, hot spot yang kembali muncul di Kabupaten Rohil tersebut di antaranya terdapat di Kecamatan Tanahputih dan Kecamatan Rantaukopar serta sekitarnya. Gilirannya, upaya pemadaman segera dilakukan oleh sejumlah pihak termasuk dari unsur tim maupun Dinas Kehutanan Kabupaten Rohil.

‘’Melihat kondisi yang ada, cuaca yang dirasakan kali ini memang agak terasa panas. Kalau sudah panas, hot spot selalu muncul. Misalnya yang ada di Kecamatan Tanahputih sana. Semula waktu penghujan, hot spot tidak ada. Tapi, setelah panasnya berkepanjangan, hot spot kembali muncul,’’ kata Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Rohil Drs Suandi kepada Riau Pos, Selasa (24/9) di Bagansiapi-api.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Kondisi serupa, lanjut Suandi, turut dirasakan di daerah Kecamatan Rantaukopar dan sekitarya. ‘’Ada beberapa perangkat penghulu sudah melaporkan ke kita kalau daerahnya telah ditemukan hot spot. Langkah yang sudah diambil, yakni menurunkan anggota dan tim ke lokasi untuk melakukan pemadaman. Baik dilakukan di wilayah Kecamatan Tanahputih maupun Kecamatan Rantaubais. Soal berapa luas yang terbakar, kita belum dapat gambaran. Karena, langkah awal yang kita ambil yang melakukan pemadaman. Sampai saat ini, anggota kita masih berada di lapangan,’’ kata Suandi.

Menjawab Riau Pos, Suandi menjelaskan, cuaca yang terasa panas memang dinilai sangat berpotensi munculnya masalah kebakaran hutan dan lahan. Kebakaran hutan dan lahan tersebut secara garis besar hanya dapat disebabkan oleh dua faktor yakni di sengaja maupun tidak disengaja.

‘’Kalau hot spot itu dilakukan secara sengaja dan keberadannya dapat dibuktikan jelas bakal diberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku. Malahan, bisa sampai ke meja hijau,’’ kata Suandi.

Di sisi lainnya, tambah Suandi, cara paling aktif dan murah untuk melakukan pembersihan lahan memang dengan cara membakar. Hanya saja, dari pembakaran tersebut bisa menimbulkan dampak yang salah satunya yakni kabut asap. ‘’Kalau sudah ada kabut asap, jelas bisa berdampak kepada semua sektor. Untuk itu, saya imbau kepada masyarakat jangan membersihkan lahan dengan cara membakar. Karena, dampak yang ditimbulkan cukup banyak. Malahan, kalau lahan sudah terbakar, biasanya sulit untuk dikendalikan terlebih lahan gambut,’’ kata Suandi.

Sementara, daerah-daerah rawan terhadap munculnya hot spot di wilayah Kabupaten Rohil umumnya merupakan daerah lahan gambut. Di antaranya seperti di Kecamatan Tanahputih, Kecamatan Rantaukopar, Kecamatan Pujud, Kecamayan Bangkopusako, Kecamatan Kubu, Kecamatan Kubu Babussalam, Kecamatan Bangko dan Kecamatan Sinaboi serta Kecamatan Pasirlimau Kapas.(sah)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook