Kekhawatiran Siak III Belum Terjawab

Riau | Rabu, 25 September 2013 - 11:30 WIB

Kekhawatiran Siak III Belum Terjawab
Jaminan keselamatan melalui Jembatan Siak III masih menjadi persoalan, ditambah lagi dua hanger (kabel) jembatan yang rusak masih belum diperbaiki. Foto: Defizal/Riau Pos

PEKANBARU (RP) - Pemerintah Provinsi Riau mengakui bahwa kekhawatiran masyarakat terhadap jembatan Siak III masih belum terjawab tuntas. Pasalnya, hingga kini Dinas PU, masih menunggu hasil rekomendasi tim ahli untuk rencana perbaikan Jembatan. Ini dilakukan, karena proses persiapan perbaikan sarana infrastruktur tersebut masih menjadi tanggung jawab kontraktor pelaksana yang telah melibatkan tim ahli nasional.

‘’Saya baru saja berkoordinasi dengan Waskita dan tim ahli yang dipercaya melakukan kajian untuk perbaikan. Proses tersebut segera dilakukan, ketika residual test dan alatnya selesai. Secara umum, tim ahli dan kontraktor memastikan kondisi jembatan masih sangat aman dan layak untuk dilalui,’’ tutur Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Riau SF Hariyanto saat dikonfirmasi Riau Pos, Selasa (24/9) di kantornya.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Menurutnya, langkah penegasan tersebut diperlukan agar tidak menimbulkan kekhawatiran masyarakat. Selain itu, Pemerintah Provinsi Riau juga mendesak Waskita untuk menggesa proses perbaikan sesuai mekanisme teknis yang direkomendasi tim ahli.

‘’Kami dari pemerintah tentunya berpihak ke masyarakat. Kalau kami tentunya ingin lebih cepat. Kita akan kawal itu, intinya, bagaimana proses perbaikan berjalan seperti yang diharapkan,’’ ungkapnya.

Sementara itu, salah seorang anggota tim ahli, Prof Iswandi menilai proses pengkajian untuk proses perbaikan Jembatan Siak III memang tidak semudah yang dipikirkan. Pasalnya, jika langkah dan tahapan yang dilalui tidak tepat sesuai kajian teknis, maka dampaknya sangat besar bagi konstruksi jembatan.

Dia menambahkan, proses perhitungan awal dan SOP untuk perbaikan sudah rampung. Namun, tim ahli belum berani mengambil resiko untuk bekerja tergesa-gesa. Sehingga, kajian lain masih diperlukan, seperti residual test yang diperlukan untuk memastikan tidak ada elemen jembatan yang terganggu saat proses perbaikan.

‘’Kita ingin memastikan tidak ada celah terjadinya kesalahan. Kita masih merampungkan hasil kajian akhir. Siapa yang berani bertanggung jawab, kalau terjadi hal yang tidak dinginkan saat perbaikan. Itu yang kita antisipasi, yang pasti saat ini masih aman,’’ urai Guru Besar UI tersebut.

Di tempat berbeda, perwakilan PT Waskita yang menjadi kontraktor pelaksana Purma kepada Riau Pos mengaku terus berkoordinasi dengan tim ahli dan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Riau. Langkah itu dilakukan untuk menggesa proses perbaikan yang kerap menjadi sorotan berbagai pihak.

Bahkan, Purma mengaku pihaknya sudah melaksanakan tanggung jawab awal berupa memberikan keterangan Standar Operasional Prosedur untuk proses perbaikan. Namun, tim ahli masih meminta untuk mengkombinasikan dengan hasil residual test.

‘’Seperti yang sudah pernah saya sampaikan, bahwa kami dari Waskita masih bertanggung jawab. Makanya, proses persiapan perbaikan terus dilakukan. Bahkan, peralatan residual test dari luar negeri juga sudah disiapkan,’’ kata Purma.

Dia menegaskan, tidak ada alasan bagi Waskita untuk menunda-nunda proses perbaikan. Namun, sebelum menempuh langkah tersebut, harus dipastikan seluruh aspek teknis dilalui secara benar dan tidak memberikan dampak yang negatif. ‘’Kita juga ingin lebih cepat. Kita bersama tim ahli terus menggesa itu. masyarakat diharapkan bersabar,’’ imbuhnya.(egp)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook