Kloter Pertama Riau Diberangkatkan

Riau | Selasa, 25 September 2012 - 07:43 WIB

Kloter Pertama Riau Diberangkatkan
Pelepasan Jamaah Calon Haji (JCH) kloter pertama Riau (kloter 6 embarkasi Batam) dengan anggota keluarga berlangsung haru di Masjid Agung An Nur Pekanbaru, Senin (24/9/2012). (Foto: DIDIK HERWANTO/RIAU POS)

PEKANBARU (RP) - Jamaah Calon Haji (CJH) kloter pertama Riau (kloter 6) resmi diberangkatkan dari Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II ke embarkasi Batam, Senin (24/9) kemarin.

Selanjutnya, Selasa (25/9) hari ini, kloter pertama Riau ini akan diterbangkan ke Tanah Suci melalui Bandara Hang Nadim Batam.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Keberangkatan kloter pertama Riau ke Tanah Suci ini akan dilepas langsung Gubernur Riau HM Rusli Zainal SE bersama Kepala Kantor Kemenag Riau Drs H Tarmizi Tohor MA di Batam, Selasa (25/9).

‘’Insya Allah Pak Gubernur yang langsung melepas jamaah. Sampai hari ini belum ada pembatalannya,’’ ungkap Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umroh, Kemenag Riau, Drs H Elwizar kepada Riau Pos, Senin (24/9) di Pekanbaru.

JCH Riau akan mengikuti pemeriksaan kondisi kesehatan terakhir sebelum diberangkatkan ke Tanah Suci.

Sementara itu, sebanyak 55 orang JCH Riau yang tadinya sudah masuk kuota haji Riau, batal berangkat. Dari data di Kementerian Agama (Kemenag) Riau, dari 5.010 JCH Riau yang masuk kuota tahun ini yang berangkat hanya 4.955 orang JCH.

‘’Sampai hari pertama pemberangkatan JCH Riau ke embarkasi Batam, JCH Riau yang batal sebanyak 55 orang,’’ ujarnya.

Menurutnya, alasan tidak jadi berangkatnya sebanyak 55 orang JCH itu, karena sampai batas akhir pelunasan BPIH (Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji) tidak mampu dilunasi.

Selain itu juga kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan serta usia yang sudah lanjut. ‘’Ini alasan yang disampaikan pada Kemenag Riau,’’ ujarnya.

JCH Riau yang berangkat menunaikan ibadah haji tahun ini, secara otomatis langsung masuk daftar tunggu untuk diberangkatkan pada musim haji tahun 2013 mendatang. Mereka tidak lagi harus melalui proses awal, tetapi sudah secara otomatis.

Kemungkinan akan bertambahnya jumlah JCH Riau yang batal berangkat menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci kemungkinan masih akan bertambah.

‘’Secara akurat, kita tentu menunggu proses pemberangkatan JCH Riau ke Tanah Suci besok (hari ini, red,’’ ujarnya.

Jaga Nama Baik

Wali Kota Pekanbaru H Firdaus MT meminta para JCH Kota Pekanbaru membawa nama baik daerah, bangsa dan negara selama di Tanah Suci Makkah.

Hal itu diungkapkan Firdaus ketika menghadiri sekaligus melepas keberangkatan JCH di Masjid Agung Annur Pekanbaru menuju ke embarkasi Batam Senin (24/9).

‘’Saya berharap nama baik daerah dan bangsa Indonesia tetap dijaga selama di Tanah Suci. Saat ini jamaah asal Indonesia memang sudah dikenal baik oleh umat muslim di Arab Saudi,’’ ungkap Firdaus dalam sambutannya.

Yang tak kalah penting menurut walikota mengingatkan agar JCH selalu menjaga kesehatannya selama di Tanah Suci. Banyak makan buah-buahan serta banyak meminum air putih menurut Firdaus menjadi syarat utama menjaga kestabilan tubuh agar tetap sehat.

‘’Udara disana berbeda dengan di Tanah Air jadi sebaiknya jagalah kesehatan dan pola makan yang baik,’’ ungkapnya.

Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kota Pekanbaru, H Edwar pada kesempatan tersebut juga mengingatkan agar para JCH Pekanbaru memantapkan diri dengan membaca kembali buku panduan proses haji.

Sehingga rangkaian proses haji yang dijalani seperti syarat dan rukunnya sempurna.

Diingatkan juga agar JCH tidak membawa barang bawaan yang berlebihan sehingga merepotkan jamaah sendiri. ‘’Jadilah calon jamaah yang mandiri sehingga tidak merepotkan diri sendiri,’’ ungkapnya.

Siang itu sebanyak 450 JCH diberangkatkan ke embarkasi Batam melalui Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru dengan tiga kali penerbangan.

Kampanyekan Daftar Haji Kala Muda

Kementerian Agama (Kemenag) mulai memantau serius keberadaan JCH di Arab Saudi yang didominasi jamaah usia tua. Mereka tidak mau mengambil risiko memberangkatkan jamaah haji yang mayoritas usia lanjut.

Kemenag langsung tancap gas dengan mulai kampanye daftar haji di usia muda.

Seluruh panitia haji yang dikomando Kemenag terus ketar-ketir mengikuti perkembangan pelaksanaan ibadah haji musim 2012. Tepatnya ketika keluar data jika dalam tiga hari pelaksanaan ibadah haji (21-23/9) sudah ada 12 jamaah yang dirawat di RS dengan berbagai keluhan.

Upaya Kemenag merubah komposisi usia JCH tadi dilakukan dengan kampanye melalui iklan layanan masyarakat. Iklan ini hasil kerjasama antara Kemenag dengan Tolak Angin.

Direktur Jenderal Pelayanan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kemenag Anggito Abimanyu langsung menjadi bintang iklan tersebut.

Sayangnya, dalam peluncuran iklan ini kemarin (24/9) Anggito tidak bisa ikut karena sakit dan menjalani perawatan di Jogjakarta. Dalam iklan ini, Anggito dengan mantap meminta masyarakat untuk mulai mendaftar haji ketika berumur muda.

‘’Jika sudah daftar dan mendapatkan nomor porsi, tunggu keberangkatan dengan sabar,’’ kata Anggito dalam iklan tersebut.

Sekretaris Ditjen PHU Kemenag Cepi Supriatna yang mewakili Anggito mengatakan, merubah komposisi antrean calon jamaah haji dari banyak tuanya ke banyak mudanya memang penting.

‘’Sehingga kalaupun antreannya panjang, JCH tetap tenang,’’ katanya.

Cepi lantas menuturkan, saat ini JCH yang masuk dalam daftar waiting list sekitar 1,8 juta jiwa. Dari jumlah tersebut, jamaah haji yang berusia lebih 60 tahun mencapai 300 ribuan.

Sementara jika dikupas lagi, calon jamaah haji yang berumur lebih dari 80 tahun ada sekitar 11 ribu.

‘’Dan yang berumur lebih dari satu abad, ada 24 orang,’’ jelasnya.

Untuk itu, Cepi mengatakan Kemenag terus berupaya menggodok formulasi pendanaan setoran awal ibadah haji sehingga yang mendaftar banyak yang berumur antara 30-40 tahun.

Ia mengakui memang kelemahannya saat ini adalah, rata-rata masyarakat memiliki tabungan cukup di usia lebih dari 50 tahun.

Namun, jika lebih giat menabung lagi, pada usia antara 30-40 tahun masyarakat sudah bisa memiliki tabungan yang cukup untuk membayar setoran awal senilai Rp25 juta per orang.

Warning Penyebaran Coronavirus

Sementara itu, Media Center Haji (MCH) Kemenag di Madinah melaporkan jika Kementerian Kesehatan Arab Saudi mengeluarkan warning atas penyebaran virus Coronavirus.

‘’Kami akan terus mewaspadai perkembangan virus ini,’’ kata dr Kasi Kesehatan Daerah Kerja (daker) Madinah Tjetjep Ali Akbar kepada tim MCH Kemenag, Senin (24/9)

Upaya pencegahan dilakukan di antaranya dengan memberikan penyuluhan kepada dokter-dokter kloter dan tim kesehatan haji Indonesia (TKHI).

Selain itu juga penyuluhan langsung kepada jamaah haji. Kepada para jamaah disarankan agar terus mengenakan masker serta istirahat yang cukup sehingga meningkatkan daya tahan tubuh.

Menurut Tjetjep, penyebaran virus ini tidak perlu terlalu dicemaskan. ‘’Virus ini berbeda dengan meningitis,’’ katanya. Meski begitu, Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) sudah menyiapkan pasokan obat-obatan antibiotik untuk jaga-jaga.

Dari laporan Arabnews menyebutkan, jika pemerintah Saudi sudah mengumumkan virus tadi sudah menjangkiti tiga orang warga setempat.

Celakanya, dua di antara mereka itu telah meninggal dunia. Satu lagi masih menjalani perawatan. Penyebaran virus ini dipicu dari perbubahan cuaca yang sangat ekstrem di Arab Saudi.

Virus ini sendiri dianggap sebagai salah satu bentuk common cold(flu).

Sementara Ketua Bidang Advokasi Pengurs Besar Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PB PAPDI) Ari Fahrial Syam menuturkan, Coronavirus ini menyerang saluran pernafasan.

‘’Bentuk serangannya mirip seperti SARS (sindrom pernapasan akut berat). Tapi, bukan SARS. Mirip flu biasa, disertai batuk dan pilek,’’ kata dia.

Ari menuturkan, penularan Coronavirus dari satu orang ke orang lain selama ini belum terbukti. Dia mengatakan, masyarakat tidak perlu panik terhadap ancaman serangan virus ini. ‘’Intinya tetap jaga kesehatan,’’ ujar dosen di Departemen Ilmu Penyakit Dalam di FKUI itu.

Dia lantas memberikan tips bagi jamaah untuk terhidar dari serangan Cornavirus ini. Di antaranya adalah, istirahat yang cukup, kurangi aktifitas yang tidak berhubungan dengan ibadah haji, perbanyak konsumsi buah dan sayuran.

Selain itu, Ari menghimbau seluruh jamaah untuk terus menggunakan masker di tempat keramaian. Ini untuk menghindari virus yang beterbangan di udara masuk melalui saluran pernafasan.

Ari mengatakan, virus ini saat ini memang menjadi sorotan internasional. Dia menegaskan jika virus ini termasuk jenis virus yang menginfeksi saluran pernafasan. (dac/ilo/jpnn/ila)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook