PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Kepala BKKBN Republik Indonesia dr Hasto Wardoyo mengapresiasi komitmen anak perusahaan PTPN III (Persero) di Provinsi Riau, PTPN V dalam mencegah dan menangani stunting di lingkungannya.
Hasto mengatakan, sebagai perusahaan perkebunan milik negara yang memiliki hampir 10.000 karyawan, 7.000 istri karyawan yang menyebar di berbagai wilayah terpencil di Riau dengan 2.500 balita sehat tanpa kasus stunting menjadi bukti komitmen perusahaan yang beroperasi di Bumi Lancang Kuning tersebut.
"PTPN V telah memberi contoh, di seluruh wilayah kawasan, Alhamdulillah stunting nol. Saya belum pernah ke perusahaan yang berani declare stuntingnya nol. Namun, (komitmen) PTPN V nyata betul (sehingga) stuntingnya nol," kata dia saat menghadiri kegiatan Penguatan Tim Pendamping Keluarga (TPK) dalam Percepatan Penurunan Stunting di Kantor Direksi PTPN V, Pekanbaru, Senin (25/7).
Ia mengatakan, selain fokus pada penanganan pencegahan stunting di lingkungan perusahaan, komitmen manajemen yang didukung partisipasi aktif Ikatan Keluarga Besar Istri (IKBI) PTPN V ternyata sangat membantu pemerintah dalam mendukung program percepatan penurunan tingkat prevelensi stunting.
"Riau saat ini memang sudah berada di bawah standar stunting nasional yakni 22,3 persen sementara di Pekanbaru 11,4 persen. Saya optimis karena gotong royongnya juga hebat. Seperti pihak PTPN V yang menjadi bapak asuh anak stunting yang hari ini memberikan bantuan kepada anak asuh berisiko stunting," lanjut dia.
Pengukuhan PTPN V sebagai Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) ditandai dengan penyematan selendang BAAS secara simbolis kepada Chief Executive Officer PTPN V Jatmiko Santosa dan Ketua Ikatan Keluarga Besar Istri (IKBI) PTPN V Lina Jatmiko. Hadir dalam acara tersebut Deputi Bidang KR Eni Gustina dan Kepala Perwakilan BKKBN Riau Mardalena Wati Yulia.
Melalui program tersebut, PTPN V menyiapkan asupan makanan bergizi berupa beras, minyak makan, susu, dan sumber nutrisi lainnya seperti telur kepada keluarga anak yang mengalami stunting selama enam bulan berturut-turut dengan tujuan meningkatkan kondisi pada anak kembali normal.
Untuk tahap awal, sebanyak 50 anak akan mendapat perhatian penuh. Di samping bantuan perusahaan, secara personal Direktur PTPN V dan Ketua IKBI PTPN V juga menjadi bapak asuh bagi beberapa anak.
"Terimakasih sekali rezeki yang ada di PTPN V ‘digeser’ untuk membantu kualitas SDM untuk tidak stunting. Upaya ibu-ibu IKBI dalam pelayanan dan penyuluhan di sini, juga bisa menjadi contoh bagi organisasi lainnya. Sekali lagi terimakasih PTPN V," ujar dia diselingi tepuk tangan ratusan kader TPK tersebut.
Asisten I Sekretaris Daerah Provinsi Riau Masrul Kasmy mengatakan, target percepatan penurunan stunting dari 22,3 persen menjadi 14 persen pada 2024 merupakan tugas yang cukup berat. Senada dengan Hasto, Masrul berharap agar langkah dan strategi PTPN V dalam menangani stunting dapat ditiru oleh perusahaan lainnya yang beroperasi di Riau.
"Semoga semakin banyak perusahaan yang meniru hal serupa. Bersama-sama kita bisa mencegah dan menurunkan stunting di Provinsi Riau," tutur Masrul.
Sementara itu, Chief Executive Officer PTPN V Jatmiko Santosa menjelaskan, pemenuhan hak dasar mulai dari pendapatan, tempat tinggal, hingga layanan kesehatan yang baik adalah komitmen korporasi sejak puluhan tahun lalu. Didukung konsistensi organisasi IKBI PTPN V dalam berbagai inisatif dan aktivitas guna mendukung pencegahan stunting dan peningkatan perencanaan keluarga.
"Kami bersyukur, saat ini dari 2.491 balita yang ada di lingkungan perusahaan, Alhamdulillah PTPN V zero stunting. Harapannya kami juga dapat mengambil bagian lebih besar lagi dalam upaya-upaya pencegahan stunting di Provinsi Riau," ujarnya.
Untuk itu Jatmiko berterimakasih telah diberi kesempatan untuk berkolaborasi bersama BKKBN RI dan Pemerintah Daerah dalam kegiatan Penguatan Tim Pendamping Keluarga (TPK) Kota Pekanbaru. Sebanyak 300 TPK yang bertugas mendampingi dan mengedukasi masyarakat dilingkungan masing-masing, mendapatkan pembekalan langsung dari Kepala BKKBN RI.
"Terimakasih kepada BKKBN RI dan pemerintah daerah provinsi serta kota. Semoga TPK yang hadir mengikuti seminar, dapat menjadi garda terdepan dalam mewujudkan Indonesia bebas stunting di lingkungan masing-masing," harap Jatmiko. PTPN V tercatat memiliki 733 kader Posyandu yang aktif melakukan pelayanan KB baik bagi ibu hamil, bayi dan balita di 135 Posyandu di ingkungan perusahaan.(eca)