RENGAT (RP) - Bagi Nelson Simarmata (35) dan keluarganya peristiwa kebakaran naas Senin (22/7), tidak hanya meninggalkan duka mendalam atas meninggalnya keempat putra-putrinya, tetapi harus kehilangan tempat tinggal, yang sudah mereka tempati bertahun-tahun.
Pasca kejadian yang memilukan itu, Nelson Simarmata bersama istrinya, Boru Raja Gukguk (36) harus menumpang di rumah abangnya Mogong Simarmata hingga sekarang dan untuk beberapa hari ke depan.
Pasalnya, hingga kini belum ada tanda-tanda rumahnya akan dibangun kembali. Yang terlihat masing puing-puing arang bangunan rumah yang terbuat dari papan di lokasi kejadian.
Meski masih belum bisa melupakan sepenuhnya peristiwa naas tersebut, Nelson bersama keluarganya yang lain sudah bisa menerima dengan ikhlas atas kebakaran rumah bersama empat orang anaknya.
Menurutnya, semua itu sudah ditentukan dan diatur oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Demikian disampaikan Nelson Simarmata yang juga di dampingi abangnya Mogong Simarmata pada Rabu (24/7).
‘’Harus bagaimana lagi, semua itu sudah diatur dan ditentukan oleh Tuhan. Untuk itu kami sekeluarga sudah menerima kejadian ini dengan ikhlas,’’ kata Nelson dengan suara agak sembab.
Memang apa yang dialami ke empat anaknya masing-masing, Dame Winda Sari Simarmata (7), Arnoldus Adi Saputra Simarmata (5), Grexon Fernando Simarmata (3) dan Fredekrikus Ferianto Soloon Simarmata (1,6) sangat tragis dan menyedihkan. Bahkan kejadian itu apabila hanya dicerna dengan akal biasa tanpa diiringi dengan keimanan, tidak dapat diterima begitu saja.
Untuk itu harapnya, atas ujian yang diberikan Tuhan itu dapat diterimanya dengan lapang dada dan menjadikan cobaan ini sebagai pelajaran hidup.
‘’Sebenar sulit untuk dilupakan, wajah mereka masih saja terus terbayang. Semoga saja ujian ini dapat dijalani,’’ harapnya.
Selain itu sebutnya, berbagai kenangan selama mereka masih hidup dan rencana sebagaian mereka akan ke mana itu pula yang membuat sulit dilupakan.
Karena untuk Dame pada tahun ini akan masuk SDN 004 Pangkalan Kasai dan banyak cerita dan harapannya ketika akan sekolah.
Salah satu keinginan Dame setalah tamat sekolah dapat menjadi orang berguna dan dapat membantu orang tua yang selalu harus pergi malam-malam jual sayur.
Lebih jauh disampaikannya, kepada semua pihak keluarga, kerabat, tetangga dan orang-orang yang ikut serta membantu penyelenggaran hingga penyemayaman Dame bersama tiga orang adiknya, pihak keluarga mengucapkan terimakasih yang tak terhingga. Pihak keluarga hanya dapat berharap atas jasa baik yang sudah membantu dapat dibalas Tuhan.
Kemudian pihak keluarga juga mohon maaf atas kejadian ini. Karena mungkin saja ada yang tersita waktu dan untuk harus hadir dalam penyelenggaran jenazah. ‘’Hanya Tuhan yang dapat membalas jasa mereka,’’harapnya.
Pihak keluarga dekat dalam kejadian itu sambungnya juga terus menyampaikan agar bersabar dan tabah menerima cobaan ini. Selain itu keluarga menyarankan agar dapat mendoakan mereka supaya dapat hidup tenang disisiNya.
Bantuan Rp15 Juta
Ditempat terpisah Lurah Pangkalan Kasai Kecamatan Seberida M Teguh SSos mengatakan untuk mengurangi beban keluarga yang ditinggalkan atas nama Bupati Inhu melalui Kabag Kesra sudah menyerahkan bantuan sebesar Rp15 juta.
‘’Bantuan itu diantar langsung oleh Kabag Kesra kepada pihak keluarga,’’ ujarnya.
Uang sejumlah Rp15 juta tersebut yakni, sebanyak Rp10 juta untuk bantuan perumahan dan Rp5 juta untuk biaya pemakanan. ‘’Dengan harapan bantuan ini dapat mengurangi bebannya untuk membangun rumah atau keperluan lainnya,’’terangnya.(kas)