Laporan EKA GUSMADI PUTRA, Pekanbaru ekagusmadi@riaupos.co
Jika sejumlah provinsi di Indonesia sudah menyalurkan bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) sebagai kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) per 22 Juni lalu, tidak demikian dengan Provinsi Riau.
Pemprov Riau mengaku masih menunggu komando dari pemerintah pusat untuk menyalurkan BLSM.
“Jadwal yang berlaku secara nasional, kami masih menunggu. Karena ini koordinasi pusat dengan PT Pos terkait waktu penyalurannya,” ujar Asisten II Setdaprov Riau Emrizal Pakis menjawab Riau Pos, Senin (24/6) di kantor gubernur.
Sembari menunggu instruksi dan jadwal penyerahan bantuan tersebut, Pemprov Riau dalam waktu dekat akan melakukan pertemuan secara komprehensif dengan Pertamina, PT Pos, Badan Pusat Statistik (SBPS).
Pertemuan tersebut akan membahas masalah mengawal ketersediaan BBM dan persiapan terhadap operasional BLSM. Juga untuk mengetahui dan menyiapkan langkah antisipasi dalam penyaluran BLSM.
“Karena bantuan tersebut berhubungan dengan kabupaten/kota, maka pengawalannya harus dimaksimalkan di daerah. Selain itu menunggu jadwal, kuota penerima dan data-datanya sudah disiapkan dan disampaikan kepada pusat,” lanjutnya.
Terkait data penerima, Pemprov Riau menggunakan data penduduk miskin yang dimiliki BPS pada 2011 lalu. Di mana sekitar 40 persen yang diajukan untuk kuota yang berkapasitas tidak mampu, pusat menyetujui hanya 25 persen saja.
Pemprov juga mengimbau kepada kabupaten/kota agar disiapkan ruang informasi dan sosialisasi kepada masyarakat sehingga penyaluran bisa tepat sasaran.
“Karena yang kami targetkan adalah tepat waktu penyaluran dan tepat sasaran kepada penerima yang berhak,” sambung Emrizal mengakhiri.(yls)