Perairan Kerap Jadi Pintu Masuk Barang Ilegal

Riau | Kamis, 25 April 2013 - 08:40 WIB

PEKANBARU(RP)- Perairan di wilayah Provinsi Riau masih menjadi primadona sebagai pintu masuk barang-barang ilegal dari berbagai jenis. Di antaranya, gula ilegal, miras, elektronik, bawang, korek api dan lainnya.

Humas Kanwil Bea Cukai Riau-Sumbar, Wawan kepada Riau Pos, Selasa (23/4) tidak menapik bahwa di wilayah kerjanya di Riau masih menjadi primadona pintu masuk barang ilegal berbagai jenis.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Dikatakan, Kanwil Bea Cukai Riau-Sumbar ini meliputi wilayah perairan Timur Sumatera. Dari wilayah pengawasan paling utara adalah Bagansiapi-api sampai wilayah paling selatan Tembilahan yang sebagian besar berbatasan langsung dengan Malaysia.

‘’Di wilayah kerja itu, masih banyak terdapat daerah rawan yang dapat dilakukan pembongkaran barang ilegal dari luar. Untuk itu kami juga mengharapkan peran serta dan kerja sama dari semua pihak termasuk masyarakat, untuk bersama-sama menjaga dan menginformasikan jika di daerah tersebut terdapat pembongkaran atau pemuatan barang secara ilegal,’’ katanya.

Untuk mengatasi masuknya barang ilegal, Wawan mengaku, Kanwil BC akan semaksimal mungkin melakukan pencegahan. ‘’Kami sudah melakukan upaya-upaya optimal dengan melakukan patroli laut dan darat di wilayah kerja kami,’’ ujarnya lagi.

Berkaitan barang ilegal yang masuk, melalui wilayah Pekanbaru dan Dumai, Wawan juga tidak membantahnya. ‘’Memang dihampir seluruh wilayah kepabeanan masih menjadi daerah rawan masuknya barang ilegal,’’ imbuhnya.

Adapun wilayah Kanwil Riau-Sumbar meliputi, Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean B Dumai, KPPBC Tipe Madya Pabean B Pekanbaru, KPPBC Tipe Madya Pabean B Teluk Bayur, KPPBC Tipe Madya Pabean C Tembilahan, KPPBC Tipe Pratama Selat Panjang, KPPBC Tipe Pratama Bengkalis, KPPBC Tipe Pratama Bagansiapi-api, dan KPPBC Tipe Pratama Siak Sri Indrapura.

‘’Untuk melakukan pengawasan, Kanwil Bea Cukai dilengkapi 10 buah kapal patroli. Kapal-kapal tersebar di 8 KPPBC di wilayah Riau dan Sumatera Barat,” sebutnya.(gus)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook