Kekurangan Soal Masih Jadi Kendala

Riau | Kamis, 25 April 2013 - 08:16 WIB

PEKANBARU (RP) - Hari ketiga pelaksanaan Ujian Nasional (UN) 2013 tingkat SMP sederajat masih ditemukan kendala pendistribusian soal, Rabu (24/4). Tampaknya, kondisi serupa masih akan terjadi di hari terakhir, Kamis (25/4) besok, dengan mata pelajaran IPA. Beberapa sekolah akan menunda waktu mulai ujian beberapa jam karena kekurangan naskah soal.

Pelaksanaan UN di SMPN 4 Kota Dumai kemarin misalnya, ditemukan soal mata pelajaran Matematika yang sempat tertukar dengan IPA. Jumlah soal yang tertukar untuk satu lokal atau 20 siswa. Kendala ini terungkap saat Komisi I DPRD Dumai bersama Dinas Pendidikan Dumai melakukan kunjungan ke sekolah tersebut. Kunjungan dipimpin Sekretaris Komisi I DPRD Dumai, Jhonfikar.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

‘’Aturannya kan UN Matematika. Tetapi di dalam soal yang dibagikan terisi soal IPA. Namun masalah ini sudah bisa diatasi dengan soal cadangan yang ada, sehingga tidak mengganggu pelaksanaan UN,’’ jelas Jhonfikar.

Sementara di Pekanbaru, pelaksanaan UN kemarin berlangsung lancar. Namun untuk pelaksanaan ujian, Kamis (25/4) ini, masih ditemukan masalah. Salah satunya di SMPN 17 Jalan Palam yang akan mengalami penundaan selama kurang lebih satu jam.

Penundaan akan dilakukan karena hingga, Rabu (24/4), Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru sama sekali belum menerima naskah soal mata pelajaran IPA untuk sekolah tersebut. Jumlah ruangan yang akan melaksanakan UN sebanyak 13 ruangan. Satu ruangan diisi 20 pelajar. Itu artinya diperlukan 260 naskah untuk ujian hari ini.

‘’Kemarin pada saat dikirim dari pusat, jumlahnya ada dua kotak, satu berisi soal matematika dan kotak lagi berisi soal IPA. Hanya saja setelah isi kotak tersebut dibuka dan dicek, ternyata soal IPA untuk SMPN 17 tidak tersedia. Setelah kita pertanyakan ke panitia provinsi juga belum ada jawaban,’’ ungkap Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru Prof Dr Zulfadil SE MBA kepada Riau Pos di sela-sela melakukan peninjauan UN di SMPN 20 Jalan Abadi.

Solusinya, lanjut Zulfadil, memperbanyak naskah dari soal cadangan yang akan diambil dari beberapa sekolah terdekat. Proses fotokopi soal mata pelajaran IPA itu akan dilaksanakan setelah ujian di sekolah lain sudah mulai. Karena soal tidak dibenarkan dibuka sebelum ujian berlangsung.

‘’Alasan inilah yang mengharuskan kita untuk melakukan penundaan waktu dalam pelaksanaan UN di SMPN 17 itu. Karena bagaimanapun pelaksanaan UN tidak boleh tertunda, kendatipun soal yang ada harus diperbanyak dengan memfotokopi,’’ ujarnya.

Kendala lain yang ditemui kemamrin pagi, lanjut Zulfadil, persoalannya masih bersifat sama, kekurangan soal. Untuk mengatasi persoalan itu, pihak panitia langsung mengambil soal cadangan dan memfotokopi.

Terkait permasalahan yang terjadi tertukarnya soal di salah satu sekolah dan akan ditundanya satu jam waktu ujian, disebutkan Ketua UN Riau Sri Petri Haryati karena persoalan pendistribusian naskah. Petri menyebutkan tidak ada masalah kalau dilakukan memfotokopi naskah soal dari kelas lain.

‘’Bahkan jika memang tidak ada mesin fotokopi, bisa dicarikan dulu, memang jadinya tertunda. Tapi bagaimana lagi, memang kekurangan itu baru bisa diketahui setelah naskah soal dibuka,’’ ujar Ketua UN Riau Sri Petri Haryanti saat dikonfirmasi Riau Pos, Rabu (24/4).

Naskah UN SD Selesai 1 Mei

Sementara itu, pelaksanaan UN tingkat SD/MI akan dilaksanakan 5-8 Mei mendatang. Naskah soal yang sudah dalam tahap cetak dan Disdik Riau memberikan deadline (tenggang waktu) kepada pihak percetakan yaitu PT Tri Agung Nasional yang ada di Pekanbaru agar bisa rampung 1 Mei mendatang.

Dikatakan Ketua UN Riau Sri Petri Haryanti, dengan lebih cepat rampung pada 1 Mei, naskah UN bisa lebih cepat mendistribusikan tanpa tergesa-gesa. ‘’Diminta (percetakan, red) supaya dapat menyelesaikan cetak naskah soal UN SD hingga 1 Mei agar tidak tergesa-gesa dalam packing dan pendistribusian,’’ ujarnya.(lim/nzr/egp)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook