PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Nafti (22, bukan nama sebenarnya) pergi ke sebuah pusat perbelanjaan di Jalan Riau. Di sana sedang ada pameran. Ia sudah janjian bertemu temannya di sana.

Ternyata sang teman tiba lebih dulu. Begitu bertemu, keduanya pun mulai melihat-lihat pameran.

Tanpa terasa waktu terus berjalan. Hari mulai senja. Nafti pun mengajak temannya pulang.

Karena sama-sama naik motor, keduanya pun ke tempat parkir motor.

Sang teman lebih dulu mengeluarkan motornya dari tempat parkir. Sedangkan Nafti seperti orang kebingungan.

Matanya mencari-cari di mana ia meletakkan motornya tadi. Ia berjalan mondar mandir di tempat parkir. Tapi, motornya tak juga ia temukan.

Melihat Nafti kebingungan, temannya pun mendekati dan bertanya.

“Ha! Apa yang kau cari ni? Hilang karcis parkir motormu?” tanya sang teman.

“Tak, Kak. Aku lupa di mana letak motor tadi. Perasaan aku letaknya di dekat sini. Tapi kok nggak ada ya?” jawab Nafti.

Sang teman langsung membantu. Dengan menanyakan ciri-ciri motor dan juga plat nomor yang ia miliki.

Karena panik, Nafti pun sampai lupa nomor plat motornya.

“Motornya warna biru putih, tapi plat nomornya aku lupa, Kak. Namanya juga panik,” kata Nafti.

“Alamaak...! Gimana anak ini, bisa pula dia lupa plat nomor motor dia sendiri. Macam mana pula awak nak bantu kalau plat nomor motor saja dia tak tahu,” celetuk teman Nafti sembari mencari-mencari motor  dengan ciri-ciri yang disebutkan Nafti.

Tak lama kemudian, Nafti akhirnya bisa menemukan motornya. Mereka berdua pun segera keluar dari pusat perbelanjaan tersebut.(ayi)