PASIR PENGARAIAN (RIAUPOS.CO) - Banjir yang terjadi beberapa waktu lalu di sejumlah kecamatan di Kabupaten Rokan Hulu sudah surut. Mesti demikian, Pemerintah Kabupaten Rohul hingga kini belum mencabut status tanggap darurat banjir yang telah ditetapkan beberapa waktu lalu.
Alasan belum dicabutnya status ini, karena dari prediksi BMKG, hingga akhir bulan ini, intensitas curah hujan di Rohul masih tinggi. Bupati Rokan Hulu Drs H Achmad MSi, Rabu (24/2) menyebutkan, belum dicabutnya status tanggap darurat banjir, untuk mempermudah upaya pe-nanggulangan bencana banjir.
Jika banjir susulan terjadi, pencabutan status tanggap darurat ini baru akan dilakukan pada 27 Feburari mendatang di saat masa waktu tanggap darurat tersebut berakhir. Bupati menjelaskan, intensitas curah hujan di Rohul diperkirakan masih tingginya hingga akhir bulan ini. Untuk itu, mesti kondisi debit air sungai besar dan sungai kecil di Rohul terlihat kecil.
Namun masyarakat yang bermukim di tepi daerah aliran sungai diminta harus tetap waspada terhadap musibah banjir yang terjadi secara tiba-tiba, bila curah hujan yang terjadi cukup tinggi. ‘’Diiimbau warga yang tinggal di tepi daerah aliran sungai tetap waspada musibah banjir yang terjadi secara tiba-tiba. Kalau terjadi intensitas hujan yang tinggi, jangan tidur, lakukan antisipasi terhadap harta benda berharga jangan sampai ikut terendam banjir,’’tuturnya.
Bupati dua periode itu meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah Rohul untuk selalu siap siaga selama 24 jam, bila suatu waktu terjadi bencana banjir, dapat memberikan bantuan pertolongan kepada masyarakat yang memerlukan evakuasi.(adv/a)