BENGKALIS (RIAUPOS.CO) - Penggerebekan City Zone di Bengkalis menyita perhatian masyarakat di sana. Apalagi, dari informasi yang berhasil dirangkum, di antara puluhan pemain yang diamankan Polda Riau, ada beberapa orang yang ditenggarai PNS di lingkungan Pemkab Bengkalis.
Terkait dugaan turut ‘’diangkutnya’’ beberapa orang PNS tersebut, Sekda Bengkalis H Burhanuddin saat dihubungi, Jumat (24/1) mengatakan, dirinya belum bisa memastikan apakah ada PNS yang ikut diciduk dalam penggerebekan tersebut.
Karena sampai Jumat siang kemarin, belum ada pemberitahuan resmi dari pihak kepolisian.
‘’Biasanya kalau ada PNS yang diamankan atau ditahan aparat kepolisian, kami diberitahu. Tapi sampai siang ini belum ada pemberitahuan ke kami, jadi saya belum bisa pastikan apakah ada PNS yang ikut diamankan atau tidak,’’ ujar Burhanuddin.
Dijelaskan, kendati belum mendapatkan informasi pasti, dan kabar tersebut masih simpang siur, pihaknya sudah meminta Badan Kepegawaian Daerah (BKD) dan Inspektorat Bengkalis, untuk mencari tahu kebenaran kabar tersebut.
‘’Kabar ini memang masih simpang siur. Tapi saya sudah minta BKD dan Inspektorat untuk mencari tahu kepastian kabar ini,’’ imbuhnya.
Saat ditanya, jika nanti dipastikan ada PNS yang ikut bermain di arena tersebut dan ikut diamankan, kata mantan asisten I Setkab Bengkalis, akan ada sanksi tegas yang akan dijatuhkan.
‘’Kalau memang ada PNS yang terlibat atau bermain dan ikut diamankan, pasti akan ada sanksi tegas yang akan kita berikan. Sanksi ini di luar dari persoalan hukum yang dilakukan pihak kepolisian. Jadi, persoalan hukum kita serahkan kepada aparat yang menanganinya, dan kita akan berikan sanksi sesuai aturan kepegawaian,’’ jabarnya.
Ada Izin
Menyangkut izin pusat permainan ketangkasan City Zone yang belakangan diduga berubah menjadi pusat perjudian jackpot tersebut, kata Burhanuddin, arena permainan tersebut memang ada izinnya.
Izin tersebut dikeluarkan sebagai pusat permainan anak, namun belakangan ditenggarai sudah disalahgunakan, dengan mengubah permainan anak menjadi tempat perjudian. ”Izinnya memang ada, tapi izin tempat permainan anak. Diduga telah terjadi penyalahgunaan izin yang telah dikeluarkan,’’ sebutnya.
Masyarakat Beri Apresiasi
Masyarakat Bengkalis memberikan apresiasi yang tinggi kepada jajaran Polda Riau yang melakukan penggerebekan pusat permainan ketangkasan City Zone di Jalan Rumbia yang diduga kuat berubah menjadi pusat perjudian jackpot, Kamis (23/1).
Di awal berdirinya City Zone, masyarakat memang sudah curiga, jika ruko berlantai tiga yang mengantongi izin permainan ketangkasan itu, bukan benar-benar untuk permainan ketangkasan, melainkan pusat perjudian, karena yang mengunjungi lokasi itu rata-rata orang dewasa.
Keberadaan City Zone sendiri sudah sangat meresahkan masyarakat. Disamping terletak di tengah kota, keberadaan jekpot itu sendiri dikhawatirkan akan merusak generasi muda, karena bukan tidak mungkin para pelajar juga ikut bermain jekpot.
‘’Syukurlah akhirnya digerebek juga. Masyarakat benar-benar sangat resah dengan keberadaan City Zone itu yang ternyata bukan untuk permainan tapi perjudian. Selama ini masyarakat sudah hampir putus asa, kenapa tempat perjudian itu seperti dilegalkan dan tak tersentuh hukum . Padahal bukan rahasia lagi jika City Zone sudah jadi judi jackpot,’’ ujar salah seorang warga Bengkalis Zainuddin Jumat (24/1).
Sebagai warga Bengkalis, ia sangat mendukung dan berterima kasih kepada jajaran Polda Riau yang telah menangkap para pemain, pemilik dan pegawai jackpot tersebut.
Ia berharap aparat kepolisian juga dapat menyelidiki keberadaan pusat permainan ketangkasan lainnya.
Karena bukan tidak mungkin hal serupa juga berlaku di pusat permainan ketangkasan lainnya yakni berubah menjadi tempat perjudian jackpot.
‘’Penggerebekan yang dilakukan jajaran Polda benar-benar melegakan kita. Mudah-mudahan ini jadi pembelajaran bagi tempat permainan ketangkasan lainnya untuk tidak berbuat yang sama. Kami berharap kepolisian juga dapat menyelidiki keberadaan tempat permainan ketangkasan lainnya. Karena bukan tidak mungkin juga dijadikan pusat perjudian jackpot,” ujar warga Bengkalis lainnya Amin. (ali/evi)