Jalan Lintas Rohul Rusak Berat

Riau | Rabu, 25 Januari 2012 - 08:40 WIB

PASIRPENGARAIAN (RP)-Kerusakan ruas jalan provinsi di Rokan Hulu, semakin memprihatinkan, terutama Jalan Rokan menuju perbatasan Sumatera Barat sepanjang 15 kilometer, tepatnya di Desa Banjar Datar-Desa Tibawan- Kubang Buaya Desa Cipang Kanan hingga Perbatasan Sumbar.

Transportasi darat dengan kondisi jalan tanah yang rusak parah itu, merupakan jalan utama dan jalan produksi pertanian masyarakat setempat.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Kondisi jalan tersebut hanya bisa dilalui kendaraan roda dua, bila kondisi panas. Itupun sulit ditempuh dan sudah sering pengendara terjatuh melintasi jalan yang berbentuk lumpur itu.

Akibat kerusakan di ruas jalan provinsi di Desa Tibawan-Cipang Kanan hingga perbatasan, memberikan dampak besar terhadap kenaikan harga sembako yang kini mencapai 50 persen hingga 100 persen.    

Salah seorang tokoh masyarakat Desa Tibawan, Sufi, kepada Riau Pos, Selasa (24/1) menyebutkan, masyarakat Desa Tibawan-Kubang Buaya, Desa Cipang Kanan, hingga perbatasan Sumut, sudah lama mengharapkan perhatian dan terbukanya hati pemerintah provinsi untuk memperbaiki ruas jalan di desa tersebut.    

Pasalnya penderitaan yang selalau dialami masyarakat, pada saat hari hujan, ruas jalan provinsi itu tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda dua apalagi roda empat. Apalagi mengangkut hasil pertanian.    

Dampak kerusakan Jalan Rokan hingga perbatasan Sumbar ini, naiknya harga bahan pokok masyarakat yang mencapai 50 persen hingga 100 persen. Karena pedagang sulit membawa bahan sembako ke desa-desa yang berada di daerah perbatasan Sumbar.

Dalam pada itu, Anggota DPRD Rohul Dapil IV, H Rosidi Husien SSos, didamping, Asri T SPd, kepada Riau Pos, Selasa (24/1) menyebutkan kerusakan ruas jalan provinsi di Rokan Hulu  hingga perbatasan Sumbar terutama dari Desa Banjar Datar menuju Desa Tibawan. Kemudian Tibawan ke Kubang Buaya Desa Cipang Kanan hingga perbatasan Sumbar.

Menurutnya, ruas jalan tanah di tiga desa hingga perbatasan Sumbar itu pada tahun 2004 dibuka oleh Pemerintah Kabupaten Rohul. Kemudian setelah tahun 2005, jalan tersebut dipindahkan statusnya jadi jalan provinsi.

‘’Semenjak itu sampai sekarang ruas jalan Banjar Datar hingga Perbatasan Sumbar tidak pernah disentuh oleh alat berat provinsi. Bahkan ruas jalan dari Desa Tibawan ke Kubang Buaya, badan jalannya sudah ditumbuhi batang kayu sebesar betis. Karena sejak tahun 2005 tidak diperhatikan. Sedangkan jalan dari Kubang Buaya hingga Batas Sumbar, diperbaiki dengan swadaya masyarakat,’’ kata Rosidi.

Saat ini, provinsi masih bekerja di lokasi, namun hasilnya belum memuaskan. Dengan kekecewaan, beberapa waktu lalu, aparat Desa Cipang Kiri Hilir pernah turun ke lokasi, meminta kepada kontraktor dan Dinas PU Riau agar menyelesaikan jalan tersebut, namun hasilnya belum dirasakan. Kita minta Dinas PU Riau meningkatkan pengawasan pelaksanaan kegiatan proyek di sana.

‘’Jalan Kubangan Buaya hingga perbatasan sampai saat ini tidak bisa diakses kendaraan roda empat. Di samping jalan rusak parah, jembatan kayu yang ada tidak bisa dilewati, sebagian hanyut oleh air dan lapuk karena dimakan usia,’’ tuturnya.

Mengingat kerusakan jalan di ruas jalan provinsi, maka Pemkab Rohul, tidak memiliki wewenang untuk membangun baru.

‘’Kami bersama anggota DPRD Rohul Dapil IV siap memperjuang bersama-sama, melakukan pendekatan kepada Anggota DPRD Riau yang sama fraksi untuk dapat memasukkan anggaran untuk perbaikan jembatan dan jalan provinsi di Rokan menuju perbatasan Sumbar,’’ ucapnya.(epp)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook