TANJUNG MELAWAN (RIAUPOS.CO) - Permukaan air sungai perlahan tersibak oleh gerakan speed boat yang melaju membawa rombongan tim dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) Riau menuju ke areal hutan yang dikelola PT Ruas Utama Jaya (RUJ) yang berada di wilayah kecamatan Tanah Putih Tanjung Melawan (TPTM), Rabu (23/12).
Tim dipimpin Kabid Pengendalian Kerusakan Lingkungan BLH Riau, Reni Nurhaeni, meninjau langsung kondisi pembuatan sekat bakar dan canal blocking di titik daerah kepenghuluan Labuhan Papan, TPTM didampingi humas perusahaan Zulkifli Amran, bhabinkamtibmas di kepenghuluan briptu AP Siregar, danramil Tanah Putih diwakili serma Lukas Joko, sekdes kepenghuluan M Sori dan ketua Masyarakat Peduli Api (MPA) Labuhan Papan, Heri.
Sekat Bakar merupakan area genangan air yang berfungsi sebagai cadangan jika terjadi kebakaran lahan dan hutan sehingga upaya pemadaman dapat segera dilakukan sedangkan canal blokcing, alur air yang bisa dimanfaatkan untuk proses distribusi maupun cadangan air dengan pengaturan debit air sesuai kebutuhan dan kondisi di lapangan.
“Dengan pembuatan sekat bakar berarti perusahaan menyadari sistem pencegahan karhutla lebih baik daripada upaya pemadaman kalau sudah terjadi,” kata Reni.
Untuk menuju ke satu titik pembuatan canal blocking memakan waktu yang cukup lama, mengingat jarak tempuh yang jauh. Mencapai ke areal dimaksud mesti mengunakan speed boat melintasi sungai Rokan lebih kurang 8 kilometer, tiba di areal hutan perusahaan harus menggunakan perahu lagi melintasi parit selebar 5 meter selama 30 menit dan harus berjalan kaki dua kilometer lagi.
Lokasi pembuatan canal memang merupakan salah satu yang paling rawan dengan kejadian karhutla terutama pada 2014 lalu.
“Dengan peninjauan ini guna memastikan progresnya sudah sejauh mana, kami juga melihat bagaimana kerjasama perusahaan dengan masyarakat sekitarnya karena ini kan kategori Areal Pengunaan Lainnya (APL),” ujar Reni.
Beberapa areal lainnya turut dipantau dengan memanfaatkan fasilitar drone, sehingga kondisi lahan bisa dilihat dengan jelas.
Memang pihak perusahaan terangnya dinilai telah menerapkan canal blocking sejak lama tapi BLH harus memastikan pembuatannya sesuai dengan pedoman teknis, terdapat pengaturan tinggi muka air sehingga tidak ada masalah terhadap musim. “Jika musim penghujan, arealnya tak kebanjiran begitu juga kalau musim kemarau lahan yang ada tidak sampai kekeringan, harus dipantau dan diatur,” katanya.
Humas PT RUJ Zulkifli Amran mengatakan perusahaan konsen dalam upaya mencegah karlahut. Dengan mengalakkan pembuatan canal blocking di titik yang telah ditentukan. “Selain it perusahaan punya dua menara untuk pemantauan jika terjadi kebakaran serta nantinya pemasangan cctv di radius 10 kilometer untuk maksimalkan pengawasan,” tuturnya.(fad)