PEKANBARU (RP) - Dari 12 kabupaten/kota di Provinsi Riau, baru dua daerah yang menyerahkan draf RAPBD 2014 ke Pemerintah Provinsi Riau untuk dilakukan evaluasi. Kedua daerah itu adalah Kabuaten Kampar dan Siak.
Dari hasil asistensi yang sudah dilakukan pula, diketahui anggaran murni di dua daerah tersebut defisit. Di mana belanja langsung jauh lebih besar dibanding pendapatan.
“Dari 12 kabupaten/kota, baru dua kabupaten yang sudah masuk (RAPBD 2014, red) dan dilakukan evaluasi. Sementara dengan sisa waktu, mudah-mudahan bisa lebih digesa untuk daerah lain,” ungkap Kepala Biro Keuangan Setdaprov Riau Jonli menjawab Riau Pos, Senin (23/12) di kantor gubernur.
Diceritakannya, Kampar berdasarkan evaluasi yang sudah dilakukan, belanja langsung sebesar Rp2,4 triliun lebih. Sementara pendapatannya hanya Rp2,1 tiliun lebih. Defisit sebesar kurang lebih Rp261 miliar siap ditutupi Kampar dengan silpa sebesar Rp152 miliar, ditambah dengan penerimaan pinjaman daerah Rp113 miliar.
“Total yang ditutupi sebesar Rp265 miliar dikurangi Rp4 miliar untuk pembiayaan penyertaan modal pemerintah. Sehingga Kampar oke,” katanya.
Selanjutnya yang baru selesai di evaluasi adalah Kabupaten Siak. Di mana besaran APBD untuk belanja sebesar Rp2,6 triliun, pendapatannya hanya sebesar Rp2 triliun. Guna menutupi defisit tersebut akan disiapkan melalui prediksi silpa Siak yang diperkirakan sebesar Rp711 miliar. “Dalam satu dua hari ini akan masuk Pelalawan dan Kuansing. Sementara yang sudah dievaluasi semuanya oke,” tegasnya.
Pemprov mengimbau kepada seluruh pemkab/pemkot agar sesegera mungkin menyampaikan RAPBD 2014. Sebisa mungkin dilaksanakan sebelum 31 Desember ini.(egp)