Anggota DPR RI Kagumi P4S

Riau | Selasa, 24 Desember 2013 - 08:20 WIB

KAMPAR (RP) - Senin siang (23/12), Edi Sitanggang, anggota Komisi III DPR RI bertandang ke Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) Kubang Jaya Kecamatan Siak Hulu.

Lelaki ini ditemani anggota DPR RI asal Riau HM Nasir dan Bupati Kampar Jefry Noer.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Begitu semangatnya Edi melongok apa yang ada di P4S itu. Mulai dari pembibitan ikan, pelatihan menjahit hingga ikan arwana yang banyak orang bilang tak cocok hidup di Kampar.

Dari sana, Jefry, Nasir dan Edi meluncur ke Balai Pembibitan Peternakan di Desa Sungai Pinang Kecamatan Tambang.

Di sana, lagi-lagi Edi geleng-geleng kepala. ‘’Sungguh, saya kagum dengan Pak Jefry. Apa yang dia bikin langsung menyentuh kepentingan masyarakat. Jarang-jarang orang yang membikin semacam ini,’’ Edi meluahkan perasaannya.

Sepanjang melongok P4S dan Balai Pembibitan Peternakan itu, Jefry memang cerita soal apa yang sedang digesa oleh Pemkab Kampar. Soal lima pilar yang mengerucut ke zero kemiskinan, pengangguran dan rumah kumuh dijabarkan Jefry.

Tentang Balai Pembibitan itu, Edi pun berkomentar bahwa komplek itu sangat prospek untuk menjadi sentra ternak khususnya sapi di Riau. ‘’Lokasinya sangat strategis. Dekat pula ke Pekanbaru ibukota Provinsi Riau,’’ katanya.

Hal yang sama juga dikatakan Nasir. Lantaran sangat prospek itulah Nasir menyarankan agar komplek itu bisa dikerjasamakan dengan pihak ketiga secara profesional.

‘’Biar potensi peternakannya bisa lebih baik. Sudah ada kok pihak ketiga yang mau,’’ kata lelaki yang sudah empat tahun menggeluti peternakan sapi PO dan FH ini.

Lahan 8,5 hektare di komplek itu kata Nasir sangat potensial. Bisa dijejali oleh 4.000-an ekor sapi.

‘’Penggemukan sapi sangat potensial di lahan itu. Untuk kandang 50 persen, sisanya untuk tanaman pakan,’’ katanya.

Biar hasil penggemukan bagus kata Nasir, kebutuhan sapi akan rumput hanya 15 persen. Sisanya konsentrat. Lantaran itulah di lahan itu juga sebisa mungkin dibangun pabrik pakan. Yang mini pun tak jadi soal.

‘’Atau bisa juga gudang pakan,’’ kata lelaki yang sudah mengurusi sapi 900 ekor selama 4 tahun itu.

Sebagai wakil rakyat dari Riau, Nasir mengaku akan terus men-support Pemkab Kampar, agar kelak bisa swasembada ternak dan bisa memenuhi kebutuhan ternak di Riau.

Secara teknis kata Nasir soal kerjasama pihak ketiga tadi, Pemkab tetap mengelola administrasi dan penyaluran ternak, sementara pihak ketiga yang menjadi pembina.

Agar masyarakat bisa terlibat, di komplek itu juga musti dibikin balai pendidikan. Jadi masyarakat yang mau beternak, dicekoki ilmu dulu. Setelah masyarakat paham, barulah mereka dikasi kesempatan untuk menjadi peternak handal.

Lalu, data base ternak di Kampar juga sebisa mungkin harus ada. Di data base itu akan kelihatan berapa jumlah ternak yang dimiliki oleh Pemkab Kampar, masyarakat, profesional dan masyarakat yang dibawah binaan Pemkab kampar.

‘’Potensi dan jadwal panen juga musti ada. Nah, kalau semua ini sudah ada, saya yakin kampar akan menjadi sentra ternak di Riau. Sebab hal begini belum ada di kabupaten kota yang ada di Riau,’’ ujarnya.(adv)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook