BAGANSIAPI-API (RP) - Kondisi angin yang bertiup di bulan Desember dinilai cukup kencang. Akibat dari tiupan yang dinilai kencang tersebut telah membuat tingginya gelombang di perairan.
Dengan kondisi seperti ini, setidaknya telah membuat nelayan tradisional kesulitan untuk melakukan kegiatannya menangkap ikan.
‘’Kalau dilihat dari kondisi yang ada, sekarang ini memang berada di musim angin. Bagi nelayan yang menggunakan kapal besar, jelas tidak ada kendala. Tapi, bagi nelayan tradisional, saat musim angin datang sulit untuk menangkap ikan,’’ kata Juari (38) salah seorang nelayan tradisional Bagansiapi-api.
Angin yang muncul itu, tambah Juari, dinilai cukup kencang. Sehingga, sangat menyulitkan bagi nelayan tradisional untuk menangkap ikan.
‘’Angin yang muncul itu, kondisinya tidak menentu. Biasanya, saat angin kencang muncul, nelayan memilih tidak menangkap ikan. Karena, kalau dipaksakan juga, kita kesulitan untuk bekerja. Karena, kapan kita diayun-ayun gelombang. Makanya, saat musim angin datang, tangkapan nelayan tradisional sedikit menurun,’’ kata Juari.
Plt Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Rohil Muhammad Amin yang ditemui Riau Pos kemarin di Bagansiapi-api kemarin tidak menafikan hal tersebut.
‘’Angin kencang yang datang itu, selalu muncul pada waktu-waktunya. Salah satu di antaranya yakni terjadi di bulan Desember ini. Dengan adanya angin yang kencang itu telah membuat para nelayan kesulitan melakukan aktivitas terutama yang tradisional,’’ kata Amin.
Hanya saja, tambah Amin, para nelayan tradisional sudah mengerti dan memahami tentang kehadiran angin kencang tersebut.
‘’Artinya, saat angin kencang datang, nelayan tradisional memilih untuk tidak ke laut buat sementara waktu. Setelah kondisi normal, baru melakukan aktivitas. Kondisi seperti ini, kita dapatkan saat melakukan operasi rutin di perairan,’’ kata Amin.(sah)
