PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Riau melakukan anjangsana ke Instalasi Napza, Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Tampan, Kamis (24/11/2022). Dalam kesempatan ini, pihak Ditresnarkoba turut menghadirkan keluarga dari 32 pasien korban penyalahgunaan narkotika yang dirawat di sana.
Ada beberapa kegiatan yang diadakan. Di antaranya, konseling kejiwaan yang dilakukan tim dari Biro SDM Polda Riau, muhasabah, healing, family support dan pemberian tali asih yang diserahkan langsung Dirnarkoba Polda Riau, Kombes Pol Yos Guntur.
Para pasien sempat berurai air mata ketika kegiatan muhasabah berlangsung. Ditambah lagi, mereka diberi kesempatan untuk temu kangen bersama keluarga yang hadir. Karena memang selama menjalani masa pengobatan di sana, para pasien tidak diperkenankan untuk bertemu keluarga.
Salah seorang pasien, Riki Andi Nugroho mengaku sangat bahagia ketika bertemu dengan keluarga. Hampir 3 bulan ia menghuni tempat tersebut untuk menjalani rehablitasi. Selama itu pula ia belum bertemu dengan keluarga.
"Hari ini sangat luar biasa, kami dapat bertemu keluarga. Sangat bahagia haru karena selama di sini pasien belum ada bertemu dengan keluarga. Di momen inilah kita bisa melepas rindu dengan keluarga, melepas kangen. Terima kasih buat semuanya," kata Riki.
Riki mengungkapkan, dirinya sudah hampir 3 bulan berada di Instalasi Napza RSJ Tampan. Sebelumnya, ia sempat terjebak dengan penyalahgunaan narkotika. Sejak hari itu, ia bertekad, ke depan akan memangkas perilaku yang tak baik dan tak benar.
"Semoga saya bisa berbuat yang terbaik untuk keluarga saya," beber Riki.
Direktur Reserse Narkoba Polda Riau Kombes Pol Yos Guntur menuturkan, pihaknya melakukan program anjangsana ke Instalasi Napza RSJ Tampan.
"Sebagaimana disampaikan Kapolda Riau agar kita selalu peduli, dan memperhatikan saudara kita yang perlu perhatian lebih. Kami bekerja sama dengan RSJ khususnya Instalasi Napza. Sesuai tupoksi kami, kami berkunjung, anjangsana kepada korban penyalahgunaan narkoba. Di sini ada 32 orang," kata Kombes Yos Guntur.
"Di sini mereka bisa muhasabah, healing, sekaligus ada family support. Suami ketemu istri, anak berjumpa orangtuanya, dan sebaliknya. Mereka minta maaf, dan mereka juga mohon pengampunan dari keluarganya. Berjanji tidak akan mengulang kembali (melakukan penyalahgunaan narkoba)," sambungnya.
Kombes Yos Guntur mengungkapkan, dalam hal ini pihaknya berupaya untuk memanusiakan manusia. Karena kendati mereka terjerat narkoba, tapi tidak boleh dijauhi.
"Di sini kita lihat banyak potensi yang mereka miliki. Semoga nanti mereka bisa kembali diterima di masyarakat, bisa produktif dalam melanjutkan hidupnya dan bermanfaat bagi sesama," pungkas Kombes Yos Guntur.
Laporan: Afiat Ananda (Pekanbaru)
Editor: Edwar Yaman