KOTA (RIAUPOS.CO) - Aksi anarkis dilakukan sekelompok masa saat Kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) XXIX, Sabtu (21/11) malam. Perbuatan mereka menyebabkan salah satu aset pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru rusak. Meski begitu, pemko hingga kini belum mengambil sikap dan memilih menunggu laporan atas perusakan tersebut.
Perusakan yang dilakukan ratusan peserta liar kongres HMI ini bermula ketika mereka merasa diterlantarkan panitia kongres. Kader yang kelaparan berada di Gelanggang Remaja, Jalan Sudirman protes tak disediakan akomodasi dan konsumsi. Dampaknya, Gelanggang Remaja milik Pemerintah Provinsi
Riau dan Halte Trans Metro Pekanbaru milik Pemko Pekanbaru yang ada di depannya dirusak.
Atas perusakan ini, Pemko Pekanbaru kini belum bersikap. Laporan resmi atas kejadian tersebut masih ditunggu. ”Belum ada kami dapat laporan, kami masih menunggunya. Nanti kami akan lihat dulu seperti apa laporannya,’’ kata Sekretaris Kota (Sekko) Pekanbaru Syukri Harto saat dikonfirmasi wartawan, Senin (23/11).
Meski sudah ramai diberitakan bahwa halte dirusak dengan cara dipecahkan kacanya, Sekko sendiri ternyata tak tahu dengan jelas kerusakan macam apa yang terjadi. ”Kami belum putuskan (sikap). Belum tahu juga sebenarnya halte yang dilempari memang sudah pecah atau bagaimana. Semua ada mekanismenya, kita tunggu saja,’’ tutupnya.
Vandalisme dan anarkisme kader HMI asal Indonesia Timur yang datang mengikuti kongres ini memang menjadi sorotan. Selain merusak bangunan tempat mereka berada, aparat kepolisian juga tak luput jadi sasaran. Mobil dinas kepala satuan lalu lintas (Kasat Lantas) Polresta Pekanbaru Kompol Zulanda bahkan dirusak hanya karena makanan yang diantar pada mereka kurang. Padahal, kewajiban memberikan makanan tersebut bukanlah tugas kepolisian.(ali)