KAMPAR (RIAUPOS.CO) - Untuk memulihkan kembali hutan yang terbakar di Rimbo Larangan Ghimbo Potai Rumbio, Yayasan Pelopor bekerja sama dengan mahasiswa UIN melakukan penanaman pohon di lahan tersebut, Senin (23/11).
Penanaman pohon dengan aneka bibit tanaman buah ini juga melibatkan 12 orang pecinta lingkungan muda yang terdiri dari muridt SD di sekitar kawasan.
Ketua Yayasan Pelopor Masriadi kepada Riau Pos menjelaskan, hutan tersebut mengalami kebakaran pada musim kemarau kemarin, lahan yang terbakar sekitar 12 hektare, sehingga dikhawatirkan akan mempengaruhi akan kondisi serapan air di wilayah tersebut. Karena wilayah ini merupakan sumber air bersih bagi masyarakat di kabupaten Kampar.
Para mahasiswa dan terutama pelajar muda ini terlihat sangat antusias, keterlibatan siswa SD ini menurut Masriadi memang sudah diprogramkan, Yayasan Pelopor sudah membentuk pencinta lingkungan muda yang terdiri dari anak anak SD. “Kami ingin menanamkan semangat cinta lingkungan sejak dini, hingga nantinya mereka benar benar tangguh dalam memelihara lingkungan ini,’’ ujarnya.
Dan ternyata semangat 12 bocah ini sangat tinggi, setiap kali kegiatan para bocah ini sangat semangat. Mereka tidak hanya menanam saja namun juga memelihara tanaman.
David salah satu bocah kepada Riau Pos menyatakan dirinya menyukai kegiatan yang dilakukan Yayasan pelopor. “Saya suka karena asyik saja berjalan-jalan di hutan dan menanam pohon,” ujarnya. David juga menyukai kegiatan memelihara tanaman, karena dilaksanakan dengan gembira.
Sementara itu keterlibatan mahasiswa UIN, karena para mahasiswa ini sedang melaksanakan KKN di Kecamatan Rumbio.
Ghimbo Potai adalah hutan Larangan Adat Kenegerian Rumbio yang berada di Bukit Sikumbang Rumbio Jaya, hutan inilah yang menjadi penopang sumber air bersih Sikumbang, yang saat ini menjadi sumber air bersih di Kabupaten Kampar bahkan kabupaten lain.(rdh/mal)