Laporan MARRIO KISAZ, Pekanbaru marriokisaz@riaupos.co
Pemerintah Provinsi Riau memastikan telah mengalokasikan dana kesejahteraan guru (Kesra) untuk tahun 2012.
Komitmen ini ditekankan sebagai wujud dukungan akan kesejahteraan tenaga pengajar di Riau.
Bahkan, Pemerintah Provinsi Riau memberi sinyal akan melakukan pencairan dalam waktu dekat ini. Hanya saja, rencana pencairan dana kesra tersebut masih terkendala hal teknis. Di mana, masih banyak daerah yang belum mengajukan usulan pembayaran dana kesra.
Hal itu disampaikan Kepala Biro Keuangan Setdaprov Riau, Hardy Jamaludin kepada Riau Pos, Jumat (23/11) di Kantor Gubernur Riau. Menurutnya, Pemprov Riau dalam hal ini hanya merespon usulan yang masuk.
Untuk dikeluarkan harus ada usulan dulu. Kalau tidak ada dasar kita melakukan pembayaran kesra guru tersebut, tutur Hardy.
Saat ditanyakan mengenai usulan yang telah diterima Pemprov Riau, dia mengaku baru empat daerah yang mengajukan usulan pencairan. Sehingga, hanya empat daerah tersebut yang akan dicairkan dalam waktu dekat ini.
Empat daerah di antaranya, Kabupaten Kampar, Dumai, Inhu, dan Kuansing. Memang baru ini yang kita terima, tutur Hardy.
Dia mengaku tidak mengetahui secara detail alasan lambatnya pengajuan dana kesra tersebut. Padahal, usulan kesra itu diprioritaskan untuk tenaga honorer dan guru bantu di daerah.
Ya kalau soal keterlambatannya itu merupakan kewenangan daerah. Kita kan hanya memproses rekomendasi yang masuk, ulangnya.
Saat ditanyakan mengenai besaran dana Kesra yang akan dibayarkan, dia mengaku tidak mengetahui secara menyeluruh. Hanya saja, sebagai gambaran, dana kesra diberikan tidak sebesar kesra guru di kabupaten/kota se Riau.
Ya tidak begitu besar, karena setiap daerah juga telah mengalokasikannya. Kita lebih kepada membantu saja. Untuk dana Kesra ini masing-masing guru honorer hanya mendapatkan Rp500 ribu per tahun, imbuh Hardy.(muh)