DUMAI (RIAUPOS.CO) - Penjabat Wali Kota Dumai Arlizman Agus menghadiri acara Puncak Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana di Solo, Jawa Tengah (Jateng), Jumat (16/10).
Acara dibuka Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo yang mewakili Presiden RI Joko Widodo. Dalam pidatonya Mendagri menyampaikan, kenapa Forum ini sangat penting, ini semata-mata mengigatkan bahwa pejabat daerah termasuk pengambil kebijakan lainnya harus memahami area rawan bencana di daerahnya, harus memahami daerah yang dipimpinnya. Desa serta kecamatan mana yang rawan longsor, banjir, gempa, gunung melutus dan sebangainya.
Termasuk kerawanan masalah kebakaran yang diakibatkan terbakarnya sampah, hutan atau sengaja dibakar hutan itu.
Plt Gebernur Riau turut hadir dalam acara tersebut menjelaskan tujuan direncanakannya aksi pencegahan kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau adalah memperbaiki kebijakan perlindungan di kawasan rawan kebakaran, melaksanakan evaluasi terkait luas konsesi perusahaan yang kawasannya
terbakar.
Kemudian menguatkan kapasitas pemerintah daerah dalam resolusi konflik, menguatkan sistem informasi kebakaran hutan dan lahan. “Selaras dengan semangat Nawacipta dalam Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-1019, dalam rangka menurunkan indeks risiko bencana pada pusat-pusat pertambahan ekonomi. Kegiatan PRB 2015 bertema pengurangan risiko bencana untuk pembangunan berkelanjutan.
Menanggapi pidato Presiden melalui Menteri Dalam Negeri, PJ Wali Kota Dumai Arlizman Agus menyampaikan, khususnya Kota Dumai dan Provinsi Riau merupakan daerah yang setiap tahun mengalami bencana kabut asap dan mengingat pentingnya untuk memperhatikan aspek bencana dalam melaksanakan program pembangunan ke depan. ‘’Pak Menteri meminta kita harus sigap dan cepat tanggap dalam menanggapi bencana kabut asap yang terjadi di Riau,’’ ujarnya(afr)