DURI (RIAUPOS.CO) - Hingga Jumat (23/10) kemarin, kabut asap parah masih menyelimuti Kota Duri dan kawasan sekitarnya. Dalam pantauan lapangan, kondisi udara terlihat membaik pada Kamis tengah malam. Namun Jumat pagi kemarin, asal tebal kembali muncul. Akibatnya, kebanyakan sekolah masih meliburkan siswanya.
Laporan tingkat cemaran udara di Kota Duri seperti disampaikan staf PT CPI kepada Camat Mandau Drs H Hasan Basri MSi Jumat pagi kemarin masih berada pada level berbahaya. ISPU di kawasan Duri Field antara jam 06.30 hingga jam 07.00 tercatat pada angka 369 PSI. Sementara di kawasan Duri Camp 329 PSI. Bendera merah berkibar di kedua wilayah itu.
Terkait tak kunjung membaiknya kondisi udara di wilayah ini, pemuka masyarakat Mandau, Refri Amran Daud mengaku sangat prihatin. Para pekerja tidak bisa beraktivitas secara normal. Kemerdekaan anak-anak untuk bermain secara bebas pun telah terkebiri. Lebih parah lagi, kalender pendidikan jadi kacau pula akibat musibah kabut asap ini.
“Kita berharap ada bantuan suplemen atau vitamin dari pemerintah untuk meminimalisir dampak kabut asap ini. Terutama bagi anak-anak dan kelompok rawan seperti ibu hamil dan menyusui. Bantuan masker saja tidaklah cukup.
Kita juga menyayangkan kabut asap yang tak kunjung hilang. Semua ini akibat ulah tangan manusia. Juga lantaran ulah tanda tangan manusia yang diberi amanah sebagai pejabat,” sindir Refri.(sda/mal)
