Demam Campak Mewabah di Desa Bokor

Riau | Kamis, 24 Oktober 2013 - 09:55 WIB

Laporan AHMAD YULIAR, Selatpanjang ahmad-yuliar@riaupos.co

Penyakit demam campak atau dalam bahasa setempat sering disebut ‘’buah kayu’’ kini tengah mewabah di Desa Bokor, Kecamatan Rangsang Barat.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Sejauh ini telah tercatat puluhan masyarakat yang tertular penyakit tersebut secara bersamaan.

‘’Penyakit ini kini tengah mewabah di Desa Bokor. Sejauh ini, sudah ada sekitar 20 warga yang tertular buah kayu,’’ ujar Ketua Karang Taruna Kecamatan Rangsang Barat, Mardian saat ditemui di Desa Bokor, Ahad (20/10).

Mardian mengaku istri dan anaknya juga tertular penyakit tersebut. ‘’Sejauh ini kita coba melakukan obat kampung (pengobatan alternatif) dan minum air kelapa muda,’’ tambahnya.

Dia berharap kiranya dari Dinas Kesehatan Kepulauan Meranti dapat membantu penyakit menular yang sedang mewabah tersebut.

Pada kesempatan lain, Kepala Desa Bokor Aminullah saat dikonfirmasi mengatakan, di desa yang dipimpinnya saat ini memang terdapat beberapa warga yang tertular penyakit tersebut.

‘’Memang ada beberapa warga kita yang tertular campak namun kalau dikatakan mewabah, saya rasa terlalu cepat menyimpulkannya,’’ akunya.

Di Desa Bokor sendiri, sambungnya, penyakit campak memang sering mewabah akibat musim dan iklim pancaroba. ‘’Memang biasanya setiap habis musim buah ditambah iklim panas, warga memang sering tertular penyakit ini,’’ ungkapnya.

Dia juga menuturkan akan segera mengecek langsung warganya yang tertular penyakit tersebut, jika memang sudah ada indikasi mewabah, maka pihaknya akan segera melakukan koordinasi melalui UPT Diskes Rangsang Barat.

Kepala Dinas Kesehatan Kepulauan Meranti, Irwan Suwandi saat dikonfirmasi, Rabu (23/10) mengakui sudah menerima laporan terhadap campak yang mewabah di Desa Bokor melalui UPT Puskesma Rangsang Barat.

‘’Saya mengimbau kepada warga yang tertular campak bisa langsung berobat di poskesdes atau puskesmas terdekat,’’ kata Irwan.

Dia mengimbau kepada masyarakat, bukan hanya warga Desa Bokor untuk membawa anak-anak ke posyandu ataupun puskesmas untuk mendapatkan imunisasi campak sebagai langkah pencegahan.

‘’Pencegahannya dilakukan dengan imunisasi tadi, kemudian hindari untuk terlalu dekat dengan korban yang sedang tertular,’’ terangnya.

Penyakit campak adalah suatu infeksi virus yang sangat menular yang ditandai dengan demam, batuk, konjungtivitis (peradangan selaput ikat mata/konjungtiva) dan ruam kulit. Penyakit ini disebabkan karena infeksi virus campak golongan paramixovirus.

Penularan infeksi terjadi karena menghirup percikan ludah penderita campak. Penderita bisa menularkan infeksi ini dalam waktu 2-4 hari sebelum timbulnya ruam kulit dan 4 hari setelah ruam kulit ada.

Sebelum vaksinasi campak digunakan secara meluas, wabah campak terjadi setiap 2-3 tahun terutama pada anak-anak usia pra-sekolah dan anak-anak SD. Jika seseorang pernah menderita campak, maka seumur hidupnya biasanya dia akan kebal terhadap penyakit ini.(hen)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook