PEKANBARU (RP) - Balai Bahasa Provinsi Riau menetapkan berita utama Riau Pos edisi 21 September 2013 dengan judul ‘’Mobil Murah Untungkan Negara’’ sebagai pemenang pertama Penghargaan Bahasa dan Sastra Provinsi Riau 2013.
Penyerahan penghargaan ini dilakukan Kepala Balai Bahasa Provinsi Riau Drs Agus Sri Danardana MHum kepada Pemimpin Redaksi Riau Pos M Nazir Fahmi dalam sebuah acara di halaman Gedung Balai Bahasa Riau, Kampus Universitas Riau, Panam, Pekanbaru, Rabu (23/10). Selain, Riau Pos empat media cetak lainnya juga menerima penghargaan.
M Nazir Fahmi dalam sambutannya mewakili pemenang menuturkan, penghargaan yang telah diberikan akan memacu semangat para jurnalis untuk membuat tulisan berita yang lebih berkualitas dan sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia.
‘’Penghargaan ini akan melecut kami dari insan media untuk berbuat lebih baik lagi dalam menyajikan berita. Dengan memperhatikan dan merujuk kaidah Bahasa Indonesia dan Kamus Besar Bahasa Indonesia,’’ jelas Nazir Fahmi.
Nazir mewakili Riau Pos juga mengucapkan terima kasih kepada Balai Bahasa Provinsi Riau atas penganugerahan penghargaan ini.
Mudah-mudahan ini tidak hanya sekadar penghargaan yang pertama, tetapi juga berkelanjutan secara terus-menerus pada tahun-tahun mendatang.
Sementara Agus Sri Danardana mengatakan, penghargaan ini merupakan apresiasi kepada insan jurnalis. ‘’Mudah-mudahan penghargaan ini bisa memicu semangat dari wartawan agar membuat tulisan yang lebih baik lagi dan sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia,’’ ujarnya.
Agus melanjutkan, walaupun ini pertama kalinya dilaksanakan, namun pihaknya akan berkesinambungan memberikan penghargaan serupa pada tahun-tahun mendatang.
‘’Sehingga para wartawan semakin baik dalam penulisan sebuah berita,’’ lanjutnya.
Ia juga mengungkapkan, penilaian terhadap koran-koran di Riau ini dimulai pertengahan September hingga pertengahan Oktober lalu. Fokus penilaian adalah berita utama yang disajikan.
‘’Jadi setiap hari kami membaca dan menilai koran-koran yang terbit. Namun terkadang kendalannya, masih banyak media cetak yang terbit secara eksklusif dan tidak dijumpai di loper koran. Sehingga kami sedikit kesulitan untuk menilainnya secara berkelanjutan selama sebulan,’’ ungkapnya.
Untuk menjaga objektivitas, lanjutnya, panitia juga memilih juri-juri yang berkompeten dan berasal dari akademisi yaitu Prof Dr Yusmar Yusuf MPSi dari Universitas Riau, Dr Junaidi MHum dari Universitas Lancang Kuning dan ia sendiri mewakili Balai Bahasa Provinsi Riau.
‘’Item penilaiannya berupa kesesuaian judul dengan isi, ejaan yang digunakan, bentuk pilihan kata dan kalimat,’’ papar Agus.
Selain Riau Pos, penghargaan untuk posisi kedua diberikan kepada Tribun Pekanbaru edisi 3 Oktober 2013 dengan judul berita utama ‘’Sekjen MK Berteriak Histeris’’.
Di urutan ketiga diraih Metro Riau edisi 16 September 2013 dengan judul ‘’Duel Annas-Herman 30 Oktober’’. Selanjutnya posisi keempat Haluan Riau edisi 28 September 2013 dengan judul berita utama ‘’Sejuta Koin untuk PLN’’ dan tempat kelima Pekanbaru Pos edisi 30 September 2013 dengan judul berita utama ‘’Mahasiswa Dobrak Pagar PLN’’.(*4/fia)