SURABAYA (RIAUPOS.CO) -- Bali United datang ke Surabaya dengan modal meyakinkan. Mereka adalah pemuncak klasemen dengan koleksi 44 poin. Serdadu Tridatu -julukan Bali United- juga belum terkalahkan dalam 10 laga pemungkas. Mereka meraih sembilan kemenangan dan satu hasil imbang.
Statistik itu tak membuat nyali Persebaya Surabaya menciut. Mereka siap menghambat laju Serdadu Tridatu saat bentrok di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Selasa (24/9) (live Indosiar pukul 18.30 WIB). Apalagi, Green Force-julukan Persebaya-juga sedang dalam tren positif. Mereka tidak pernah kalah dalam lima laga terakhir. Rinciannya, tiga kali menang, dua kali imbang.
Asisten pelatih Persebaya Bejo Sugiantoro pun tak mau tren positif Persebaya terhenti. Dia meminta anak asuhnya tampil maksimal. Termasuk menepikan hasil impresif Bali United dalam 10 laga pemungkas. “Kami sudah bicara dengan pemain dan Coach (Wolfgang) Pikal. Tim benar-benar sudah siap untuk laga melawan pemuncak klasemen,” ujar Bejo.
Status kandang juga menjadi modal tambahan. Dalam sembilan laga home di Liga 1, Green Force belum tersentuh kekalahan. Mereka meraih tiga kemenangan dan enam hasil imbang. Yang jadi masalah, Persebaya tak bisa tampil full team. Dua pemain dipastikan absen. Abu Rizal Maulana dan Oktafianus Fernando terkena akumulasi kartu. Winger Irfan Jaya juga kondisinya belum fit karena cedera engkel.
Untuk Abu Rizal, posisinya bakal digantikan oleh M. Syaifuddin. Namun, absennya Oktafianus dan Irfan membuat stok winger menipis. Hanya ada Elisa Basna yang bisa mengisi pos itu. Sayangnya, performa Basna masih kurang oke. Karena itu, Bejo memilih menunggu kondisi Irfan hingga menjelang kick off. “Bisa dilihat saja besok (hari ini, red) siapa yang akan kami turunkan,” terang asisten pelatih 42 tahun itu.
Situasinya berbanding terbalik dengan Bali United. Selain Yabes Roni yang absen akibat akumulasi, seluruh skuad Serdadu Tridatu bisa tampil. Pelatih Bali United Stefano Cugurra menyebut, anak asuhnya dalam kondisi baik. Termasuk secara mental yang kian menanjak karena selalu meraih hasil memuaskan.
Meski begitu, pelatih yang akrab disapa Teco itu enggan meremehkan tuan rumah. Apalagi, Persebaya semakin solid dengan keberadaan Brasil connection. Performa Diogo Campos, David da Silva dan Otavio Dutra memang tengah menanjak. Di laga sebelumnya kontra PSIS Semarang (20/9), Brazil connection mencatatkan tiga gol dan dua assist.
Tapi, sebagai pelatih asal Brazil, dia sudah punya cara untuk meredam agresifitas Brazil connection. “Mereka punya kualitas yang sangat bagus. Yang jelas kami harus konsentrasi saat mereka memegang bola,” jelas mantan pelatih Persija Jakarta itu. Teco menegaskan bukan hanya pemain Brasil yang diwaspadai. Menurutnya, pemain lokal juga berbahaya. “Persebaya ini tim yang sangat kuat. Apalagi ada dukungan suporter (Bonek),’’ katanya.
Jadi kami harus waspada,” terang dia.
Teco tahu benar tekanan dari Bonek. Dia merasakan saat Persija Jakarta yang masih dilatihnya dihajar 0-3 di GBT pada putaran kedua Liga 1 musim lalu. Soal tekanan suporter, kapten Bali Unuted Fadil Sausu sama sekali tidak gentar. “Kami sudah berlatih menghadapi Persebaya. Semua pemain sudah siap. Tinggal jalankan instruksi dari pelatih saja,” tegasnya.
Di sisi lain, Bejo juga mewaspadai Bali United yang tampil full team. Adanya Paulo Sergio dan Ilija Spasojevic bisa mengancam lini belakang Green Force. Spaso bahkan sudah mengemas sembilan gol bersama Serdadu Tridatu. Kekalahan 1-2 di kandang Bali United pada putaran pertama (16/5) juga sudah dilupakan Bejo dan pasukannya. “Gaya main kami sudah beda jika dibandingkan dengan putaran pertama lalu. Kami punya gaya main sendiri, kami siap (menang),” tegas Bejo.(gus/bas/jpg)