SELATPANJANG (RP)- Kapospol Desa Kudap, Kecamatan Putri Puyu Brigadir Gusmanhuri terjatuh ke laut saat menumpangi speed boat (SB) Tenggiri 1 kebarangkatan Desa Kudap menuju Teluk Belitung, Kecamatan Merbau, Rabu (22/8) sekitar pukul 9.00 WIB.
Meski demikian Kapospol dan penumpang lainnya selamat dalam peristiwa itu.
Mengetahui kejadian itu, Kapolsek Tebingtinggi Kompol Irwan Harahap langsung menghubungi beberapa orang kerabatnya di jajaran Polres Bengkalis.
Dari situlah baru diketahui bahwa yang menjadi korban tersebut adalah Brigadir Gusmanhuri.
‘’Kita akan proses ini. Armada dan pihak Syahbandar akan kita panggil untuk mengetahui penyebab kejadian ini,’’ ujar Kompol Irwan.
Sementara itu menurut Syamsidir, salah satu penumpang yang berhasil ditemui Riau Pos, Rabu (22/8) lalu mengatakan bahwa kejadian itu membuat seluruh penumpang di dalam SB Tenggiri tersebut histeris.
Bagaimana tidak, kapal oleng akibat hantaman gelombang, ditambah lagi jumlah penumpang yang sangat banyak sehingga sebagiannya terpaksa harus naik ke atas kapal, termasuk polisi yang menjadi korban tersebut.
‘’Peristiwa ini benar-benar membuat kami dan seluruh penumpang di dalam kapal menjerit histeris. Banyak yang menangis karena khawatir akan tenggelam. Apalagi setelah melihat speed boat terus-menerus oleng dihantam gelombang,’’ kata Syamsidir didampingi istrinya dan dua anaknya saat ditemui di Selatpanjang.
Diceritakan pria asal Desa Ketam Putih Bengkalis itu, sebenarnya hari itu adalah jadwal keberangkatan SB Tenggiri 4. Mengingat penumpang dari Bengkalis sudah penuh sesak, maka untuk mengangkut penumpang dari Desa Ketamputih, Kecamatan Bengkalis ditambah satu speed lagi, yakni Tenggiri 1.
Khusus penumpang dari Desa Ketamputih saja sudah menempati seluruh kursi. Namun, armada kapal masih belum puas dan terus menaikkan penumpang yang ada di di Desa Dakal, Dedap dan Desa Kudap.
Karena semua kursi telah terisi, maka penumpang yang berasal dari tiga desa tersebut terpaksa menempati kursi serap yang telah disiapkan ABK dan ruang kosong yang ada di dalamnya, termasuk di atas speed yang biasanya dijadikan tempat barang.
‘’Selama dalam perjalanan, kedua speed ini selalu beriringan dan kebut-kebutan. Begitu juga ketika singgah di desa-desa yang dilintasi seperti Desa Kudap. Ketika Tenggiri 1 lepas bersandar dari pelabuhan Desa Kudap dan hendak memutar mengikuti Tenggiri 4, tiba-tiba speed oleng ke kanan lalu ke kiri. Itu terjadi akibat sang kapten tidak bisa menghadapi gelompang Tenggiri 4 yang sudah berangkat lebih dulu. Ketika oleng ke kiri itulah Brigadir Gusmanhuri terjatuh ke laut,’’ sebutnya.
Khawatir nasib serupa menimpa dirinya, pria yang tinggal di Jalan Dorak, Selatpanjang itu langsung mengambil jaket pelampung. Bahkan mereka meminta agar sang kapten lebih berhati-hati. Namun, harapan tersebut tetap tidak dipedulikan.
Bahkan sang kapten yang sudah diingatkan penumpang terus kebut-kebutan ketika melintas Sangai Terus. Kondisi itu pula yang membuat kemarahan penumpang kembali terlihat. Apalagi setelah speed yang mereka tumpangi kembali oleh dihantam gelombang Fery Dumai Line.
Sementara itu, Kepala Syahbandar Selatpanjang, Usman YS, Kamis (23/8) kemarin mengakui adanya kejadian itu. Dikatakannya bahwa setelah kejadian itu ia langsung berkoordinasi dengan Syahbandar Desa Bandul, Kecamatan Putri Puyu.
Menurutnya kejadian itu bisa terjadi karena gelombang laut yang kuat serta anggota kepolisian itu juga berada di atas kapal sehingga terjatuh ke laut.(amy)