JAKARTA (RP) - Penanganan bencana asap di Indonesia menjadi salah satu topik utama dibahas dalam rapat koordinasi tingkat menteri yang dipimpin Menkokesra, Selasa (23/7) di kantor Menkokesra.
Rakor itu menyimpulkan bencana asap masih mengancam hingga Oktober 2013 mendatang.
Dalam rakor yang dihadiri sejumlah menteri dan pejabat dari BNPB, Kemenkes, Kemen PU, Kemensos, TNI, Polri, Basarnas itu, diketahui bencana yang sudah melanda sepanjang Juni-Juli 2013 menimbulkan banyak korban jiwa dan harta bencana.
‘’Meningkatnya hotspot/titik api di Riau menjadi salah satu bahasan yang harus segera diatasi. Mengingat dampak asap telah berpengaruh pada penurunan kualitas udara,’’ kata
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho kemarin. Dia menyebutkan, jika pada (22/7) terdapat 175 hotspot di Riau.
Pada Selasa (23/7) jumlahnya masih sebanyak 165 titik. Penyebarannya di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) 41, Bengkalis 28, Siak 21, Pelalawan 20, Rokan Hulu (Rohul) 19, Indragiri Hulu (Inhu) 19, Dumai 9, Kampar 4, Indragiri Hilir (Inhil) 4, Kuansing 1 titik.
Kondisi angin yang dominan ke arah utara dan timur laut menyebabkan asap tersebar di Riau hingga sebagian Selat Malaka dan Malaysia. Sebagian wilayah di pantai barat Malaysia mengalami penurunan kualitas udara. Namun untuk di Singapura kualitas udara masih sehat.
‘’Penanggulangan bencana asap di Riau terus dilakukan. Untuk hujan buatan disiapkan 1 pesawat Hercules dan 4 pesawat Casa. 3 helicopter Bolco dan 1 pesawat Sikorsky untuk water bombing terus beroperasi setiap harinya,’’ ujar Sutopo.
Pada 25 Juli 2013 mendatang kembali akan dilakukan rakor kesiapsiagaan bencana asap di Palembang untuk Wilayah Sumatera, dan 30 Juli di Palangkaraya untuk wilayah Kalimantan.
Ancaman bencana asap puncaknya terjadi selama Agustus-Oktober.
BMKG menyampaikan siklon tropis di utara khatulistiwa masih mengancam hingga September 2013. Puncaknya pada Agustus 2013 yang paling banyak terjadi siklon tropis.
Siklon tropis adalah fenomena atmsofer berperan membentuk pola cuaca sekitarnya.
‘’Adanya siklon tropis tersebut akan menarik semua massa udara dan asap sehingga dapat melintasi Singapura dan Malaysia seperti kejadian pada Juni 2013,’’ pungkas Sutopo.(fat)