32 Ribu Liter Bom Air Dijatuhkan

Riau | Senin, 24 Juni 2013 - 11:14 WIB

32 Ribu Liter Bom Air Dijatuhkan
Garam yang masih di dalam karung diturunkan dari pesawat Hercules di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Ahad (23/6/2013). Garam tersebut akan diangkut Pesawat Cassa 212 kemudian ditabur ke awan untuk memodifikasi cuaca. Foto: DIDIK HERWANTO/RIAU POS

PEKANBARU (RP) - Sudah dua hari bom air (bambi bucket) dijatuhkan di titik api menggunakan tiga helikopter jenis Bolco milik TNI AU dan Pesawat Cassa 212 milik BBPT, di sekitar wilayah Bengkalis, Dumai dan Rohil. Tiap armada udara setidaknya mampu membawa 2.000 liter air dengan luas pemadaman sekitar 100 kilometer persegi. Termasuk penyemaian garam di awan untuk memodifikasi cuaca agar hujan, juga sudah mulai ditaburkan.

Satu armada udara disebut mampu melakukan bambi bucket dua kali sehari. Jika dikalkulasikan selama dua hari, sekitar 32 ribu liter air yang sudah dijatuhkan di titik api. Diklaim, tindakan bambi bucket sudah mulai mencerahkan cuaca ditandai dengan mulai jelasnya langit biru sehingga akan lebih memudahkan tindakan penaburan garam sebab awan sudah terlihat jelas.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Sebelumnya, penaburan garam di awan cukup terkendala sebab langit tertutup oleh asap hingga bambi bucket diintensifkan.

‘’Pengeboman titik-titik api menggunakan helikopter sudah dimulai sejak kemarin. Penyemaian garam ke awan berhasil pagi tadi (kemarin, red) di daerah sekitar Dumai. Mudah-mudahan bisa terus efektif dan berhasil,’’ kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Said Saqlul Amri kepada Riau Pos Ahad (23/6).

Tim penanggulangan bencana asap Provinsi Riau yang dipimpin Insiden Komandan Danrem 031/WB Teguh Rahardjo dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang ber Posko di Markas Operasi TNI AU Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, terlihat sibuk dengan kegiatan pengisian air dan penyiapan garam untuk ditabur kedalam armada udara. Setiap kegiatan, dicatat di Posko tersebut.

Dalam beberapa hari ke depan awan di tiga kabupaten/kota akan terus dipantau dengan mengintensifkan bambi bucktet. Dengan demikian bambi bucket prosesnya akan dilakukan setiap hari hingga awan yang potensial ditaburi garam terlihat jelas. ‘’Jika bisa dua kali dalam sehari akan dilakukan (bambi bucket, red). Hanya saja awan yang ditaburi dilihat dulu agar tidak sia-sia saat garam diserakkan,’’ lanjut Said Saqlul.

Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Riau, Kasiaruddin menambahkan, berdasarkan pantauan yang dilakukan kemarin, memang di daerah Bengkalis asap relatif baik dimana terindikasi dari warna matahari yang relatif cerah dibanding sebelumnya yang berwarna merah karna ditutup asap.

‘’Demikian pula di Bukitbatu, Siak Kecil sebagian berkabut tetapi tidak begitu tebal. Rupat, Batu Panjang sedikit berkabut. Rupat Selatan relatif baik,’’ bebernya.

Melalui upaya yang dilakukan berbagai pihak dalam penanganan, dilanjutkan Kasiaruddin memang sudah terjadi sedikit pengurangan kabut asap. Selain melalui udara, diketahuinya bahwa pemadaman juga diupayakan melalui darat oleh tim-tim terkait.

‘’Demikian pula daerah Mandau, Pinggir juga agak berkurang, demikian pula di Dumai dan wilayah Rohil berdasarkan laporan BLH di sana sudah ada kemajuan pasca dilaksakanannya penanganan efektif sejak Sabtu sore kemarin,’’ lanjutnya.

Di lain hal, pemerintah pusat bantu 50 ribu masker untuk Riau. Bantuan masker itu diberikan ke Dinas Kesehatan Provinsi Riau untuk didistribusikan ke daerah. Khususnya, daerah yang memiliki kualitas udara yang tidak sehat atau mengarah ke bahaya.

Informasi itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Zainal Arifin kepada Riau Pos, kemarin. ‘’Ya, kita baru saja menerima 50 ribu masker dari Kementerian Kesehatan. Kita akan inventarisir daerah yang memerlukan masker untuk didistribusikan,’’ paparnya.(byu/mia)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook