Kemendikbud Dukung Sekolah Seni

Riau | Kamis, 24 Mei 2012 - 08:54 WIB

Laporan M FATHRA dan MAHYUDI, Jakarta redaksi@riaupos.co

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI melalui Ditjen Pendidikan Tinggi (Dikti) saat ini konsen mengembangkan sekolah tinggi bidang kesenian. Keseriusan Pemerintah dibuktikan dengan terus menambah lembaga-lembaga pendidikan seni di sejumlah daerah.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Hal ini mengemuka dalam pertemuan antara anggota DPR RI asal Riau, Gafar Usman bersama Ketua Yayasan Sagang, Kazzaini KS, Sekretaris Raja Isyam Azwar, serta pengurus Yayasan Tuanku Tambusai Riau, Yusmira dengan Direktur Kelembagaan dan Kerjasama Dikti, Ahmad Jazidie di kantor Kemendikbud, Rabu (23/5).

Ahmad Jazidie mengatakan, saat ini sudah ada 5 Sekolah Tinggi Kesenian yang tersebar di beberapa wilayah, seperti Institut Kesenian Indonesia (ISI) Yogyakarta, ISI Bandung, ISI Padang Panjang, ISI Surakarta.

‘’Sekarang sedang dibangun beberapa ISI lagi, seperti di Aceh, Sulawesi dan Kalimantan,’’ kata Ahmad Jazidie yang berharap di Provinsi Riau yang kaya kesenian dan budayanya, juga memiliki sebuah sekolah kesenian yang mengembangkan budaya daerah.

Ahmad Jazidie menyebutkan, selama ini permintaan pendirian perguruan tinggi sangat sedikit yang dilatarbelakangi oleh bidang seni, dan lebih banyak bergerak di bidang keilmuan lain seperti Stikes, Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP), hingga sekolah tinggi teknologi.

‘’Kita Kemendiknas akan mendukung usulan, baik dari pemerintahan maupun swasta terkait pembangunan sekolah tinggi di bidang seni dan budaya,’’ tambahnya.

Sementara itu anggota DPR RI asal Riau, Gafar Usman menanggapi positif keseriusan pemerintah melalui Kemendikbud untuk mengembangkan sekolah tinggi seni tersebut.

Dia juga mengatakan, sebagai daerah yang kaya akan seni budaya, Provinsi Riau juga sudah memiliki embrio sekolah kesenian yang membutuhkan dukungan dari Pemerintah Pusat melalui Kemendikbud.

Hal senada juga dikatakan Ketua Yayasan Sagang Riau, dia menyambut baik upaya pemerintah yang konsen mengambangkan sekolah tinggi seni. ‘’Hal ini selaras dengan visi dan misi Riau yang juga tengah gencar-gencarnya mengembangkan sekolah seni,’’ ujar Kazzaini KS.

Pada kesempatan yang sama, pengurus Yayasan Pahlawan Tuanku Tambusai, Yusmira juga mengusulkan kepada Dirjen Dikti untuk dapat menyetujui proses penggabungan dan peningkatan status STIKes Tuanku Tambusai dengan Politeknik Tri Darma Padang menjadi Universitas Teknologi Nusantara (UTN) serta memproses permohonan tersebut.

Yusmira mengatakan, rencana pendirian Universitas Teknologi Nusantara ini sudah dimjulai sejak tahun 2007 dan mendapat dukungan dari Pemerintah provinsi Riau dan Pemerintah Kabupaten Kampar.

‘’UTN ini direncanakan terdiri dari 4 Fakultas dengan 15 Program Studi, di antaranya Fakultas Ilmu Kesehatan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Sains dan Teknologi serta Fakultas Hukum,’’ kata Yusmira.

Rencana Yayasan Tuanku Tambusai untuk menggabungkan dan meningkatkan status STIKes Tuanku Tambusai dengan Poltek Tri Darma Padang menjadi Universitas Teknologi Nusantara. Namun ia menyarankan, supaya yang diusulkan adalah pendirian universitas yang baru, bukan penggabungan beberapa sekolah tinggi.

‘’Setelah Universitas (UTN) baru terbentuk, baru gabungkan STIKes dan Poltek Tri Darma ke Universitas,’’ kata Djoko menyarankan.

Untuk mempercepat teralisasinya rencana itu, Dirjen Dikti meminta Yayasan Tuanku Tambusai segera mengajukan proposal permohonan pendirian UTN ke Dikti.(muh)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook