Antrean JCH hingga 2020

Riau | Kamis, 24 Mei 2012 - 08:31 WIB

Laporan JOKO SUSILO, Pekanbaru jokosusilo@riaupos.com

Tingginya animo masyarakat Riau untuk berangkat haji, menjadikan daftar tunggu Jamaah Calon Haji (JCH) Riau telah sampai pada tahun 2020.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Kepala Bidang Haji Kementerian Agama (Kemenag) Propinsi Riau, H Aziz mengatakan, jika bakal Jamaah Calon Haji (JCH) Riau, yang masuk waiting list sudah mencapai sebanyak 39 ribu lebih.

Jumlah itu sendiri baru akan habis pada 2020 mendatang.‘’Setiap tahun memang pendaftar haji terus bertambah, sedangkan kuota keberangkatan nya sedikit. Solusinya memang hanya sabar menunggu saja, itu kan telah disesuaikan dengan kuota setiap musim haji,’’ ungkap Aziz kepada Riau Pos Rabu (23/5).

Sedangkan untuk kuota musim haji Riau 2012 mendapatkan sebanyak 5.010 JCH. Jumlah tersebut, di luar dari petugas haji yang berasal dari setiap kabupaten/kota.

Aziz menambahkan, jika kegiatan manasik haji sendiri sudah mulai dilaksanakan oleh beberapa Kemenag kabupaten/kota. Sementara terkait kegiatan manasik sendiri sebut Aziz, hal itu merupakan kebijakan dari setiap kemenag kabupaten/kota.

‘’Manasik haji sudah mulai dilaksanakan beberapa kemenag kabupaten/kota. Kelompok Bimbingan Haji (KBIH) yang sekarang ini juga sudah melaksanakan manasik haji,’’ ungkap dia.

Sedangkan persiapan Kemenag Riau sendiri dalam musim haji tahun ini juga telah dilakukan. Pada Rabu (23/5), sebanyak 56 peserta calon petugas haji se-Riau dites kopetensi dan wawancara yang dilangsungkan di Hotel Ratu Mayang Garden Pekanbaru. Mereka disiapkan untuk menjadi petugas musim haji 2012.(izl)

Perekrutan WNA di Perusahaan Harus Diseleksi

DUMAI (RP) - Perekrutan Warga Negara Asing (WNA) seperti halnya yang dilakukan oleh perusahaan crude palm oil (CPO) Indo Falm di Lubuk Gaung Kecamatan Sungai Sembilan bukan yang pertama kali dilakukan oleh perusahaan tersebut, dan banyak perusahaan lain di Kota Dumai.

Masalahnya adalah harus ada seleksi, dan seberapa penting harus mendatangkan WNA itu untuk bekerja di perusahaan yang beroperasi di Indonesia khusunya di Kota Dumai.

‘’Jika memang orang kita bisa kenapa harus jauh-jauh mendatangkannya dari Yaman, India, kita kan tidak tahu yang diperlukan untuk tenaga apa, apakah bodoh betul orang kita ini hingga untuk sesuatu tenaga harus mendatangkan WNA,’’ kata H Jufrida anggota DPRD Dumai Selasa (22/5).

Anggota DPRD Dumai itu sangat menyayangkan jika hanya untuk mengoperasikan peralatan atau komputer yang mungkin dapat dilakukan oleh orang Indonesia, atau mungkin orang Dumai tapi diberikan kepada WNA.

Disatu sisi menurut Jufrida, dengan mendatangkan banyak WNA di Kota Dumai juga akan berimbas pada izin tinggal WNA tersebut, dan kadang-kadang hal itu kurang diperhatikan perusahaan yang menggunakan WNA tersebut.(nzr)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook