10 HEKTAR LAHAN TERBAKAR DI RUPAT

BPBD-Damkar Waspadai Kebakaran di Lahan Gambut

Riau | Rabu, 24 Februari 2016 - 16:22 WIB

BPBD-Damkar Waspadai Kebakaran di Lahan Gambut
Mengantisipasi kekurangan air bersih dilokasi Karhutla. Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD- Damkar) mendapat 2 unit bantuan mesin Water Streatment System(WSS) yang berfungsi mengolah air sumur atau air keruh menjadi air bersih yang dapat dimasak dan diminum.(sukardi)

BENGKALIS (RIAUPOS.CO)-Meski secara umum kondisi kebakaran lahan dan hutan (Karlahut) di Kabupaten Bengkalis masih bisa dianulir. Namun, tim Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBD-Damkar) terus bersiaga melalui Pos-Pos Satuan Tugas (Satgas) selama 24 jam di delapan kecamatan.

Regu Damkar diback up penuh unsur kepolisian, TNI dan Masyarakat Peduli Api (MPA) selama sepekan ini berupaya melakukan pemadaman disetiap titik api yang terdeteksi. Khusus Kabupaten Bengkalis, BPBD-Damkar mendapati areal lahan bekas bakaran yang kembali menyala akibat tiupan angin kencang.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Beberapa titik yang terdeteksi diantaranya di Kecamatan Bengkalis, tepat di Jalan Hasanah, Desa Senggoro. Terdapat titik api bekas bakaran yang menjalar dilahan gambut tersebut, dengan ketebalan gambut mencapai 1,5 meter.

Kemudian di Kecamatan Siak Kecil, terdapat satu titik api. Melalui regu Damkar, Senin (22/2) lalu sudah berhasil dipadamkan. Selanjutnya di Kecamatan Rupat tepatnya di Dusun Tanjung, dan Desa Mesim, kondisi lahan terbakar cukup luas mencapai 10 hektar. Untuk pemadaman saat ini TNI dan Polri turut membantu melakukan upaya sejak seminggu lalu.

Demikian dikatakan Kepala BPBD-Damkar Bengkalis Moh. Jalal melalui Kabid Damkar Suiswantoro, Rabu (24/2) kemarin. Suis mengaku, kondisi Kabupaten Bengkalis sampai hari ini masih kondusif, namun tetap diupayakan untuk secepatnya menanggulangi Karlahut dilapangan.

“Khusus Kecamatan Rupat, sebanyak 14 orang regu Damkar dibantu dengan personil Polri dan TNI turut bekerjasama untuk menanggulanginya. Hampir setiap 24 jam berjaga, kita minta warga atau masyarakat turut membantu, supaya tidak melakukan pembakaran lahan, karena kondisi angin saat ini cukup kencang, dikhawatirkan bekas bakaran bisa merembet ke lahan-lahan sepadan, dilokasi titik api,”katanya.

Menurut Suiswantoro, saat ini BPBD-Damkar tetap mewaspadi sejumlah lokasi rawan Karlahut, khususnya di lahan gambut kering dan juga lahan-lahan bekas bakaran. “Artinya, kita tetap waspadai hal ini, dan terus melakukan koordinasi dengan Tim Penanggulangan dari Polri dan TNI,”terangnya.(MXH)

Laporan: Sukardi









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook