SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - Sekitar100 hektare lahan dan hutan di wilayah Kecamatan Rangsang terbakar sejak Rabu-Kamis (22-23/1).

Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kepulauan Meranti, Ir Mamun Murod MM MH, Kamis (23/1) mengatakan, pihaknya bersama pemerintah desa, pihak PT Sumatera Riang Lestari (SRL) dan masyarakat melakukan aksi pemadaman.

‘’Sekitar lebih kurang 100 hektare lahan dan hutan yang dulunya lahan PT Perkasa terbakar. Kami sudah berusaha memadamkan tapi belum tuntas,’’ kata Murod usai memimpin aksi pemadaman.

Murod tidak mengetahui penyebab terjadinya kebakaran tersebut. Namun ia terus melakukan koordinasi dengan pemerintah desa, kecamatan dan pihak perusahaan di sekitar lokasi.

‘’Yang jelas, kami akan berusaha melakukan pemadaman sampai tuntas,’’ sebutnya.

Ia menjelaskan peralatan pemadaman dibantu pihak perusahaan dan kelompok masyarakat. Walaupun seadanya, mereka terus berupaya maksimal. Sebab di lahan gambut kebakaran mudah menyebar dan menjalar ke mana-mana.

”Yang jelas akan terus lakukan pemantauan di lapangan. Pemicu secara pasti memang belum diketahui, tapi kuat dugaan kebakaran akibat ulah perambah yang membuat api di hutan,’’terangnya.

Sementara Humas PT SRL Abdul Hadi saat dihubungi, Kamis (23/1) malam menegaskan kebakaran terjadi bukan di dalam wilayah operasional perusahaan. Pihak perusahaan hanya membantu Pemda memadamkan api.

Dalam membantu pemadaman, PT SRL menurunkan 30 orang dengan peralatan lengkap.

‘’Ada 20 unit mesin pemadam yang kami turunkan bersama dengan 30 orang. Tim kami akan terus menyisir lokasi kebakaran sampai benar-benar tidak ada lagi api atau bara api,’’sebut Abdul Hadi. Sementara itu akibat kebakaran itu, kabut asap menyelimuti sekitar wilayah dan lokasi kebakaran. Bahkan Rabu (22/1) malam, kabut asap sempat dirasakan warga Sungai Tohor, Kecamatan Tebingtinggi Barat.(amy)