Mayat Nelayan Bantar Ditemukan Mengapung

Riau | Jumat, 24 Januari 2014 - 10:10 WIB

Laporan AHMAD YULIAR, Selatpanjang ahmad-yuliar@riaupos.com

Jenazah Khaidir bin Arifin (54) warga Desa Bantar Jalan Bantar Darat Kecamatan Rangsang, yang dilaporkan hilang sejak, Selasa (21/1) lalu berhasil ditemukan, Kamis (23/1).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Nelayan pengerih (alat tangkap jaring kecil) itu ditemukan oleh nahkoda kapal barang tujuan Selatpanjang-Pekanbaru.

Khaidir yang pada saat itu hanya mengenakan celana bola pendek warna hitam ditemukan mengapung dalam keadaan telungkup di laut depan Desa Insit.

Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Zahwani Pandra Arsyad SH MSi melalui Kepala Polisi Perairan Pos Sandar Tebing Tinggi Aipda Margono Ep ketika ditemui di Pos Polair, Kamis (23/1) mengatakan penemuan jenazah Khaidir sekitar pukul 08.30 WIB.

Disebutkannya, korban pertama kali ditemukan oleh kapal sembako KM Cahaya Alai  yang dinahkodai Jon Ibar alias Luncai yang akan berlayar dari Selatpanjang menuju Pekanbaru. ‘’Korban ditemukan di perairan depan Insit dan Banto dengan kondisi telungkup dan mengapung,’’ katanya.

Setelah mendapat laporan dari Luncai itu, kata Margono petugas dari Polair bersama Basarnas yang sudah siaga sejak Rabu (22/1) beserta masyarakat mengangkat korban dan dibawa ke Desa Bantar dan kemudian dibawa ke rumah duka.

Pantauan wartawan, kondisi tubuh Khaidir masih utuh. Wajah mengelupas dan membengkak. Selain wajah, dada atas sebelah kiri juga mengelupas. Sementara dari mata, hidung, telinga mengeluarkan darah.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Selasa (21/1) salah seorang nelayan pengerih (alat tangkap ikan berupa jaring kecil) Khaidir Bin Arifin (54) warga Jalan Bantar Darat RT 09 RW 06 Desa Bantar, Kecamatan Rangsang Barat dikabarkan hilang di perairan Selatpanjang sejak Selasa (21/1) siang lalu. Pencarian terus dilakukan oleh tim dari berbagai instansi dan masyarakat.

Istri korban, Rohaya (50) menceritakan, Rabu (22/1) saat ditemui di rumahnya mengatakan suaminya pergi melaut pada Selasa (21/1) sekitar pukul 07.00 WIB. Namun hingga sore korban tak kunjung pulang ke rumah.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Meranti dipimpin Sekda, Drs Iqaruddin, Rabu (22/1) langsung tanggap untuk membantu melakukan pencarian.

Bukan hanya itu, pemkab juga mengunjungi keluarga korban dan membantu menghibur agar keluarga bisa lebih bersabar dan diberikan ketabahan serta keikhlasan.(hen)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook