Bantuan Rekening Adit Peduli Capai Rp56 Juta

Riau | Senin, 23 Desember 2013 - 10:19 WIB

PEKANBARU (RP) - Sejak mendapat perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bangkinang, Kabupaten Kampar, kondisi korban penganiayaan ibu tiri dan bapak kandung, Aditya Atmaja (7) semakin membaik.

Sementara itu hingga kemarin, menurut Sekretaris Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kampar, Mighos bantuan donatur di rekening Adit Peduli hingga Sabtu (21/12) mencapai Rp56.495.697.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Bocah yang kini dirawat di kamar VIP ini, semakin tampak ceria terutama saat uwaknya (saudara ibunya) datang membesuknya dari Medan, Sumatera Utama.

‘’Adit sudah semakin ceria dan kondisinya semakin membaik. Namun kalau ditanya soal ibu tirinya, Adit kembali murung,’’ ujar Sekretaris Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kampar, Mighos kepada Riau Pos, Ahad (22/12).

Sedangkan soal adik tiri Adit, Tantowi (2), buah perkawinan ayah kandungnya Surya Atmaja dengan ibu tirinya Ervina, kini di bawah pemeliharaan dan pengawasan Sekretaris P2TP2A Kampar, Hafoz Tohar.

‘’Dari pemeriksaan awal baik secara fisik dan mental kondisi Tantowi baik-baik saja. Namun P2TP2A mengambil alih karena tidak mungkin Tantowi bersama orangtuanya di penjara,’’ ujarnya.

Migos sendiri berharap aparat kepolisian dapat segera menyelesaikan kasus ini dan memberikan hukuman yang sebesar-besarnya untuk pelaku penganiyaan Adit.

‘’Bukan hanya orangtuanya saja namun juga siapa saja yang terlibat,’’ ujarnya.

Hari Ini Ibu Kandung Adit Tiba di Kampar

Jika tidak ada kendala, hari ini Senin (23/12), ibu kandung Adit, Devi Andriani (35) akan tiba di Bangkinang. Ibu Adit dikabarkan berangkat bersama abang kandung Adit bernama Andre serta suami keduanya.

Informasi tersebut diperoleh Riau Pos, Ahad malam (22/12), dari Yuli, Bu De (bibi) Adit ketika dihubungi melalui telepon selulernya.

Untuk Yuli bersama suaminya Ilham dan putrinya Maya sudah berangkat dari Bangkinang ke Medan pada Sabtu (21/12) sore lalu dan tiba di Deli Tua Medan pada Ahad pagi (22/12) sekitar pukul 10.00WIB.

‘’Dia sudah berangkat, kemungkinan besok pagi (pagi ini, red) dia sampai di Bangkinang,’’ ujar Yuli menyampaikan informasi tentang keberangkatan Devi. Ketika ditanya kabarnya setelah bertemu Adit, Yuli mengatakan sangat senang bisa memberikan keceriaan untuk Adit, meski sebenarnya dia sangat merasa sedih dan berat meninggalkan Adit yang masih dirawat di RSUD Bangkinang. Namun karena suami Yuli juga harus bekerja, maka terpaksa mereka cepat kembali ke Medan. Yuli percaya bahwa Adit aman berada di bawah naungan LPA Kampar.

Kapolres Kampar AKBP Ery Apriyono SIK melalui Kasat Reskrim AKP Eka Ariandy SIK didampingi Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak Aiptu Supartini ketika dikonfirmasikan menyebutkan bahwa pihak ibu kandung Adit belum ada menyampaikan informasi kedatangannya ke Kampar.

Tetapi, meski demikian, jika ibu kandung Adit benar-benar datang, penyidik juga berencana untuk bertemu dengan yang bersangkutan.

Sementara itu, ketika ditanyakan tentang status Vina atau yang akrab disapa di Medan dengan panggilan Yeyen, Yuli mengatakan bahwa Vina sebenarnya berstatus janda ketika menikah dengan Surya, tetapi justri ibutiri yang kejam itu mengaku-ngaku gadis.

‘’Adik saya entah tahu apa tidak kalau istrinya itu sebenarnya janda ketika ia nikahi,’’ ucap Yuli. Yuli juga tidak yakin kalau Vina merupakan Sarjana asal Tri Sakti Jakarta, karena dilihat dari cara bersikapnya tidak mencerminkan orang yang berpendidikan.

‘’Kalau orang berpendidikan tentu akan berpikir panjang dan tidak seperti itu,’’ ucapnya. Dia menambahkan bahwa sebelum kembali ke Medan dia sempat menemui Surya di Mapolres Kampar, tetapi dia tidak menemui Ervina.

Surya sempat memohon-mohon meminta ampun, minta dimaafkan oleh keluarga atas kelakuannya.

‘’Saya diam saja mendengar ucapannya itu. Sayapun sebenarnya sudah enggan melihat dia. Kalau tidak takut terkena kasus, saya rasanya mau nampar dia, biar dia tahu bagaimana sakitnya Adit. Kalau bisa pengadilan menghukum mati saja atau penjarakan mereka itu seumur hidup,’’ ucap Yuli yang mengaku sangat marah terhadap Surya.

Sebenarnya, Yuli sangat berat meninggalkan Adit, bahkan Adit sempat kecewa kepadanya ketika Yuli pamit.

‘’Namun jika ada rezeki lagi, Yuli berusaha menabung untuk kembali membesuk Adit, bahkan kalau bisa membawa Adit ke Medan,’’ jelasnya.

Balita Dianiaya Bibi

Di Pekanbaru, Masytoh Yulia (3), Balita yang tinggal di Jalan Perjuangan, Kelurahan Sri Meranti, Kecamatan Rumbai, Pekanbaru menjadi korban tindak kekerasan yang dilakukan bibinya sendiri.

Saat ini, bocah malang tersebut masih terbaring lemah di RS Bhayangkara Polda Riau, setelah dirujuk dari Puskesmas Rumbai Pesisir, Pekanbaru.

Dia diduga mengalami tindak kekerasan oleh bibinya yang berinisial, ES (36), Jumat (20/12). Balita ini baru satu tahun ditinggal wafat ibunya, Suryani.

Sementara ayah korban, pergi merantau entah ke mana. Informasi yang dihimpun dari pihak kepolisian, penganiayaan tersebut terungkap sewaktu ES membawa Masytoh berobat ke Puskesmas Jalan Sekolah, Kecamatan Rumbai Pesisir, pada Sabtu (21/12) sekitar pukul 9.30 WIB.

Ketika dr Elsi Fahmi yang bertugas di Puskesmas Rumbai Pesisir curiga dengan luka lebam membiru pada mata dan sekujur tubuh Masytoh, seperti luka bekas penganiayaan fisik. Oleh sebab itu, dr Elsi kemudian menanyakan ke Masytoh, siapa yang tega memukulnya hingga biru lebam.

Kemudian Masytoh menjawab bahwa yang memukulnya adalah ES, yang merupakan bibi kandungnya. Mendengar pengakuan korban, dr Elsi lalu melaporkan kejadian tersebut ke Polresta Pekanbaru.

Mendapat laporan tersebut, Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Pekanbaru langsung mendatangi Puskesmas Rumbai Pesisir untuk mengamankan pelaku dan korban. Kepada penyidik, pelaku mengaku khilaf dan sangat menyesal telah melakukan perbuatan tersebut.

‘’Saya emosi makanya saya meninjunya dan memukulnya hingga babak belur,’’ tutur pelaku saat menjalani penyidikan di Mapolresta Pekanbaru.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Arief Fajar Satria melalui Kanit PPA Iptu Josina Lambiombir, Sabtu (21/12) malam membenarkan peristiwa tersebut.

‘’Pelakunya sudah kami amankan. Sementara korbannya dirawat di RS Bhayangkara Polda Riau,’’ kata Josina.(*5/mar/rdh/why)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook