PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Tiga bulan sudah Riau, Pekanbaru khususnya diselimuti kabut asap. Namun sampai saat ini kondisinya sangat memprihatinkan. Asap sempat menipis, tapi kembali pekat dan berbahaya bagi kesehatan warga.
Bahkan Plt Gubernur Riau tercatat sudah tiga kali memperpanjang darurat asap di Bumi Lancang Kuning ini. Terbaru, Jumat (23/10/2015), berdasarkan pantauan satelit Terre-Aqua milik BMKG stasiun Kota Pekanbaru, 49 titik hotspot berada di Riau. Tersebar di Kabupaten Meranti 2 titik, Bengkalis 2 titik, Kuansing 8 titik, Pelalawan 12 titik, Inhil 4 titik, Inhu 21 titik dengan tingkat kepercayaan diatas 70 persen.
Kasi Data dan Informatika BMKG stasiun Kota Pekanbaru, Selamet Riyadi, menyebutkan jumlah titik api itu, menyebabkan jarak pandang dibeberapa kota/kabupaten menjadi terbatas. Seperti kota Pekanbaru jarak pandang hanya berjarak Pekanbaru 200 M. "Sedangkan Rengat dan Pelalawan menjadi daerah terparah karena hanya berjarak 50 M dan Dumai 100 M," sampainya.
Secara keseluruhan titik hotspot di pulau Sumatra, kata Slamet, berjumlah 372 titik, tersebar di Jambi 45 titik, Bengkulu 7 titik, Lampung 24 titik, Sumbar 1 titik, Sumsel 241 titik, Kepri 2 titik, Babel 3 titik.
Diterangkannya, secara umum cuaca wilayah Provinsi Riau Berawan dan diselimuti kabut asap. Peluang hujan sangat kecil dengan intensitas ringan pada sore atau malam hari terjadi di Wilayah Riau bagian Utara, sedangkan hembusan angin secara umum dari arah Utara - Timur Laut dengan kecepatan 05 - 15 knots (09 - 29 km/jam).
Laporan: Riri R Kurnia
Editor: Yudi Waldi