LIRIK (RIAUPOS.CO) – PT Pertamina Field Lirik sejak beberapa tahun terakhir ini tidak lagi terdengar memprogramkan Corporate Social Responsibility (CSR) kepada dunia pendidikan. Namun di tahun 2015 ini, PT Pertamina Field Lirik kembali menyisihkan CSR-nya untuk dunia pendidikan yakni kepada Sanggar Belajar bagi anak Suku Talang Mamak di Dusun Sadan Desa Rantau Langsat Kecamatan Batang Gansal Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu).
Program ini tentunya menjadi harapan besar bagi anak warga Suku Talang Mamak didaerah itu, yang selama ini sangat minim fasilitas pendidikannya. Tidak hanya itu, dua guru yang hanya berstatus honorer di Sanggar Belajar tersebut juga ikut senang.
Munculnya program CSR untuk Sanggar Belajar di Dusun Sadan, tidak terlepas oleh pemangku kepentingan di PT Pertamina Field Lirik. Dimana yang lebih berperan untuk bantuan tersebut, yakni ada dua perempuan tangguh dan peduli terhadap sesama.
Kedua perempuan itu diantaranya, pejabat baru sebagai Field Manager PT Pertamina Lirik, Alice Maylana yang baru bertugas sejak tanggal 11 Agustus 2015 lalu dan CSR Staff Intan Anindita Putri. “Majunya suatu daerah tidak terlepas dari sumber daya manusia (SDM). Pendidikan atau sekolah adalah salah satu bagian untuk peningkatan SDM tersebut,” ujar Alice Maylana, Kamis (22/10).
Untuk itu sebutnya, sudah selayaknya program CSR dari PT Pertamina Lirik disalurkan kepada bidang pendidikan. Dalam hal ini yang sangat mendesak bagi kelangsungan pendidikan di Sangar Belajar Dusun Sadan Kecamatan Batrang Gansal.
Memang sejak tahun 2014 lalu hingga saat ini, PT Pertamina Lirik terus dapat melebihi pencapaian target produksi minyak mentah hingga 100,2 persen. Namun keberhasilan yang diraih, hendaknya dapat jugadi rasakan oleh masyarakat Kabupaten Inhu.
Tidak hanya itu, sebagai pelangkap keberhasilan mempertahankan produksi, PT Pertamina Lirik pada tahun 2015 ini juga telah meraih Indonesian Green Award (IGA) yang diberikan La Tofi School of CSR.
“Kedepan hendaknya akan lebih banyak lagi manfaat yang dapat dirasakan masyarakat,” harapnya.
Sementara itu, CSR Staff Intan Anindita Putri mengatakan, program CSR untuk Sanggar Belajar di Dusun Sadan akan berjalan untuk tiga hingga empat tahun kedepan. “CSR yang akan diterapkan sifatnya dalam bentuk pemberdayaan,” ujarnya.
Dijelaskannya, selama tiga hingga empat tahun itu akan dibagi dalam tiga tahapan program. Dimana pada langkah awal akan disalurkan bantuan yang berhubungan dengan pendidikan. Kemudian pada tahap dua, dilanjutkan pelatihan bagi tenaga pengajar dan bea siswa.
Ditahap akhir, diterapkan pembinaan untuk sejumlah program bantuan pemberyaan yang diharapkan mampu menjadi penopang kelangsungan pendidikan di Sanggar Belajar tersebut.(kas/mal)