Tanam Bawang untuk Zero Kemiskinan

Riau | Rabu, 23 Oktober 2013 - 10:26 WIB

Tanam Bawang untuk Zero Kemiskinan
Bupati Kampar Jefry Noer melakukan penanaman bawang merah bersama Direktur Utama Bank Bukopin Glen Glenardi, Danrem 031 WB Brigjen P Agus Irianto, Ketua Dewan Bawang Nasional H Sunarto AT, Wakil Wali Kota Pekanbaru Ayat Cahyadi Wakil Ketua DPRD Kampar Hj Eva Yuliana SE serta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kampar, Selasa (22/10/2013). Foto: humas pemkab kampar for riau pos

KAMPAR (RP) - Penanaman perdana budidaya bawang merah di atas lahan 2,5 hektare dari lahan yang disiapkan seluas 13 hektare di Desa Sungai Geringging, Kecamatan Kamparkiri, Kabupaten Kampar, Selasa (22/10), menandai pilot project budidaya bawang merah.

Pada 2014, menyusul akan dilaksanakan penanaman bawang di atas lahan seluas 1.050 hektare atau 50 hektare per kecamatan se-Kabupaten Kampar.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Hal itu disampaikan Bupati Kampar H Jefry Noer pada pencanangan penanaman perdana bawang merah di Desa Sungai Geringging, Selasa (22/10).

Hadir pada acara tersebut, Direktur Utama Bank Bukopin Glen Glenardi, Danrem 031/WB Brigjen P Agus Irianto, Ketua Dewan Bawang Nasional H Sunarto AT, Kacab Bank Bukopin Pekanbaru Agus Prambudi Raharjo.

Hadir juga Dir Bimas Polda Riau Kombes Sugiyono, Wakil Ketua DPRD Kampar Hj Eva Yuliana SE beserta anggota DPRD Kampar, Wakil Wali Kota Pekanbaru H Ayat Cahyadi SSi, Kepala BI Pekanbaru Mahadi, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kampar, kepala dinas/instansi di lingkungan Pemkab Kampar serta 40 orang Warga Brebes dan Cirebon yang diperbantukan pada penanaman perdana bawang merah.

Bupati Kampar H Jefry Noer SH dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan budidaya bawang merupakan salah satu upaya dari pelaksanaan program Pemkab Kampar. Yakni dalam hal peningkatan ekonomi rakyat dalam hal men-zero-kan kemiskinan di Kampar.

‘’Tanam bawang ini pilot project, hasilnya nanti untuk bibit. Karena pada 2014 dilakukan penanaman 50 hektare per kecamatan. Kita ingin jadikan Kampar sebagai sentra produksi bawang di Sumatera,’’ ujarnya.

Kepada Riau Pos, Bupati menyatakan optimis program budidaya bawang ini berhasil dan dua bulan lagi akan panen. Terlebih lagi, Dewan Bawang Nasional langsung turun tangan untuk membimbing para petani. Bahkan bimbingan itu juga disertai dengan mendatangkan 40 orang petani bawang dari Cirebon dan Brebes untuk memotivasi masyarakat.

Sementara itu, Direktur Utama Bank Bukopin, Glen Glenardi mengungkapkan kekagumannya terhadap upaya Pemkab Kampar dalam upaya mewujudkan zero kemiskinan dengan berbagai progran yang kini terus digesa.

‘’Ini benar-benar hal yang sangat surprise bagi saya. Penanaman perdana bawang merah ini begitu meriah. Belum lagi cuaca yang teduh membikin hati kita nyaman,’’ kata Glen saat didaulat memberikan sambutan di lapangan dekat lokasi penanaman bawang itu.

Glen juga menyinggung tentang pidato Jefry Noer. ‘’Persis kayak pengusaha. Hitungan dan targetnya yang jelimet membikin saya mesti belajar menghitung. Padahal saya orang bank, lho. Tapi saya mesti belajar menghitung lagi,’’ ujar Glen.

Satu hal lagi yang membikin Glen terharu, soal rasa nasionalisme Bupati Kampar yang baginya teramat besar.

‘’Sebab yang dibawa Pak Bupati untuk budidaya bawang merah ini justru orang Cirebon. Saya salut Pak Bupati. Apa yang Bapak lakukan sangat visioner,’’ katanya.

Lantaran salut tadi, Glen mengaku siap melakukan pembinaan terhadap koperasi. ‘’Sampai saat ini sudah ada sekitar 600 koperasi yang kami bina. Mudah-mudahan dengan yang di Kampar bisa mencapai 1.000 koperasi,’’ ucap Glen.   

Ketua Umum Dewan Bawang Merah Nasional (DBMN) Sunarto Atno Taryono justru mengaku kalau DBMN tersanjung oleh Pemkab Kampar.

‘’Sebab hari ini kami diundang ke lapangan, mencangkul, memenej pasar. Sementara di tempat lain kami cuma diminta jadi pembicara,’’ katanya.

Danrem 031/WB Brigjen TNI Prihadi Agus Irianto mengatakan, ketahanan pangan sedang digalakkan oleh TNI hingga ke pelosok desa. Para Babinsa menjadi ujung tombak.

‘’Tapi di Kampar, Babinsa justru ikut pelatihan di Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S). Ini jadi terbalik. Saya salut,’’ katanya.

Khusus Danrem sendiri, melalui Babinsa yang ada di pelosok desa mengatakan siap mengembangkan konsep pembangun yang diusung Bupati Kampar.(why)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook