Tanaman Pangan Jadi Keharusan

Riau | Rabu, 23 Oktober 2013 - 09:43 WIB

Laporan AHMAD YULIAR, Selatpanjang  ahmad-yuliar@riaupos.co

Kemandirian pangan menjadi keharusan yang tak bisa ditawar oleh setiap daerah di Indonesia. Karena, tanaman pangan adalah urusan pokok bagi masyarakat. Oleh karena itu harus dilakukan perhatian khusus bagi tanaman pangan.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Demikian disampaikan Direktur Alat Mesin Pertanian Kementerian Pertanian, Bambang Santosa, Selasa (22/10) saat dilakukan penanaman padi bersama dan penyerahan bantuan kepada kelompok tani di Desa Bina Maju, Kecamatan Rangsang Barat.

‘’Kami mohon komitmen bupati. Seluas 3.000 hektare lahan pertanian khususnya tanaman padi yang ada bisa diselamatkan dan dilindungi. Kemandirian pangan menjadi keharusan yang tak bisa ditawar lagi. Karena pangan adalah urusan pokok,’’ katanya.

Hadir juga dalam kegiatan yang ditaja Dinas Pertanian dan Peternakan dan Tanaman Pangan Kepulauan Meranti itu, anggota DPR RI Drs H Wan Abu Bakar MSi, Kepala Dinas Pertanian dan Holtikultura Provinsi Riau Basriman, Bupati Kepulauan Meranti Drs Irwan Nasir MSi beserta jajarannya di lingkungan Pemkab Meranti sejumlah camat, kades, tenaga penyuluh dan para petani di wilayah Desa Bina Maju dan sekitarnya.

Dalam kegiatan tersebut dilakukan pemberian bantuan kepada kelompok tani berupa sebanyak 12 unit hand tractor, 5 unit mesin pompa air, kegiatan jaringan irigasi seluas 1.250 hektare, cetak sawah seluas 3.115 hektare dan bantuan lainnya.

Bambang yang sengaja turun ke Meranti untuk melakukan penanaman padi dan menyerahkan berbagai jenis peralatan yang dibantu melalui APBN itu mengungkapkan juga bahwa mempertahankan luasan bagi lahan pertanian tak terlepas juga dari komitmen penyuluh dan petani sendiri. Lebih jauh selain selain alih fungsi lahan yang menjadi kekhawatiran, juga perubahan ekstrem iklim dan rusaknya infrastruktur menjadi kendala yang harus diatasi.

‘’Makanya kerusakan infrastruktur pertanian seperti masalah irigasi dan cetak sawah menjadi perhatian khusus bagi kita,’’ ujarnya.

Bupati Kepulauan Meranti, Drs Irwan Nasir MSi mengharapkan bantuan yang diberikan itu dapat terus ditingkatkan setiap tahunnya.

Sehingga Meranti bisa terus meningkatkan luasan tanaman padi dan menjadikan kabupaten termuda itu lebih mandiri dalam memenuhi keperluan beras. Karena saat ini dengan total luasan tanaman padi saja baru bisa memenuhi keperluan beras masyarakat sebesar 20 persennya.

‘’Kita perlu menambah luasan lahan tanaman padi kita. Bahkan dalam jangka menengah dan panjang bagaimana mempertahankan lahan dan peningkatan SDM. Kita juga sudah mengalokasikan lahan untuk pertanian pada tata ruang wilayah Kepulauan Meranti yang segera disahkan perdanya,’’ kata Bupati Irwan.

Sementara itu Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hultikultura Riau, Basriman mengungkapkan kegiatan yang dilaksanakan Pemkab Meranti tersebut dapat meningkatkan gairah petani padi sehingga meningkatkan perekonomian para petani dan meningkatkan produksi padi itu sendiri di Meranti.

Karena untuk Provinsi Riau saja dari data tahun 2012 lalu katanya, masih defisit beras sebesar 273 ribu ton dari kebutuhan 594.922 ton beras. Sementara produksi beras baru sebanyak 312 ribu ton beras atau Riau masih defisit sekitar 46 persen lebih.

‘’Kita masih defisit 273 ribu ton lebih beras atau 46 persen kekurangan beras. Hal itu dipicu oleh berbagai persoalan seperti berpacu dengan pertumbuhan penduduk, tingginya alih fungsi lahan di seluruh wilayah di Riau, keterbatasan infrastruktur berupa kerusakan jaringan irigasi,’’ katanya.(hen)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook