Laporan INDRA EFENDI, Tembilahan indra-efendi@riaupos.com
Diduga akibat hubungan arus pendek dan mengenai bahan yang mudah terbakar, 11 lokal bangunan sekolah agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliah (MA) di Sungai Mahang, Kecamatan Reteh ludes terbakar, Selasa (22/10) sekitar pukul 05.30 WIB.
Kapolres Inhil AKBP Suwoyo melalui Paur Humas Polres Inhil, Ipda Warno Akman mengatakan sekolah agama milik Yayasan Darul Dakwa Wal Irsyad (DDI) diketahui terbakar tak lama setelah warga menjalankan ibadah Salat Subuh.
Saat warga mendapati bagian atas sekolah sudah dikelilingi api hanya dua ruangan lokal saja yang belum dilalap si jago merah.
‘’Namun api dengan cepat menghabiskan dua lokal yang masih tersisa sehingga warga tak sempat melakukan pemadaman,’’ ungkap Warno.
Api cepat menjalar karena menurut pengakuan salah seorang guru bangunan sekolah terbuat dari bahan yang mudah terbakar. Ditambah dengan buku-buku berbagai mata pelajaran yang digunakan sekolah ini. Ketika kejadian itu berlangsung warga bahu membahu berusaha memadamkan kobaran api yang sedang membesar.
Adapun jumlah ruangan yang habis terbakar sebanyak 11 lokal yang masing-masing terdiri dari ruang belajar 3 ruang MTs dan 3 ruang belajar MA serta kantor sekolah, ruang koperasi dan musalah. Api baru benar-benar padam sekitar pukul 07.00 WIB setelah menghabiskan hampir seluruh bangunan di sana.
‘’Bangunan yang terbakar rata-rata terbuat dari bahan semi permanen sehingga cukup mudah terbakar. Meski pada saat itu angin belum terlalu kuat berhembus,’’ kata Warno lagi.
Sekolah agama milik Yayasan DDI itu dibangun secara bertahap sejak tahun 1996 sampai dengan tahun 2011.
Di mana sumber penerangannya menggunakan PLTD, Desa Tajung Labuh Kecamatan Reteh. Untuk mengetahui penyebab pasti musibah tersebut, petugas masih melakukan penyelidikan.
‘’Polsek setempat sedang melakukan pendalaman untuk mengetahui penyebab kebakaran. Sejumlah saksi sedang diminta keterangan termasuk orang yang pertama mengetahui musibah kebakaran di sekolah itu,’’ jelasnya.(hen)