Laporan Afrimen dan M Nizar, Dumai
Lagi, kapal bermuatan barang impor dari Malaysia terbakar di Dumai. Kebakaran yang terjadi Senin (22/10), sekitar pukul 08.20 WIB itu menghanguskan tiga kapal.
Dua kapal bermuatan barang impor, satu kapal lainnya adalah yang membawa bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji.
Dua kapal yang berisikan barang impor adalah KM Hoki Jaya GT 118 dan KM Bunga Setia GT 228.
Dua kapal ini akan melakukan pembongkaran muatan. Sementara kapal yang bermuatan bahan bakar dan elpiji adalah KLM Cahaya No 404.
Kebakaran kapal yang terjadi di Pelabuhan Burhan, di aliran Sungai Dumai mendapatkan perhatian dari warga Dumai. Ratusan warga mengerubuti kawasan pelabuhan rakyat itu.
Sejumlah mobil pemadam kebakaran milik Pemko Dumai, Chevron, Pertamina dan perusahaan lainnya pun tampak memberikan bantuan pemadaman.
Hanya saja, karena dua kapal tersebut masih bermuatan penuh yang diduga sangat mudah terbakar, menyebabkan api sulit terkendali. Hingga lima jam kemudian, api pun belum bisa dipadamkan sepenuhnya.
Keterangan yang dihimpun Riau Pos di tempat kejadian, api bermula dari kapal layar motor (KLM) Cahaya. Kapal milik salah satu Agen Pemasaran Minyak Subsidi (APMS) ini bermuatan bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji.
Dari pelabuhan Sungai Dumai, kapal ini berencana berlayar menuju Pulau Rupat.
Dalam perjalanan, masih di alur Sungai Dumai, yang sepanjang sisinya dipenuhi kapal yang berlabuh atau bongkar muatan, terjadilah insiden itu.
Di areal Pelabuhan Burhan, tak jauh dari KM Hoki Jaya, terjadi kebakaran di kapal Cahaya. Kebakaran yang diduga dipicu api rokok yang menyambar tabung gas elpiji menyebabkan terjadinya ledakan.
‘’Kebakaran ini awalnya dari kapal Cahaya. Terjadi kebakaran dan ledakan di kapal itu. Api kemudian menyambar dua kapal lainnya yang ada di dekat situ,’’ tutur seorang pekerja yang melihat dari awal proses kebakaran itu.
Diduga, tabung elpiji 3 kg yang ada di kapal Cahaya pun meledak dan berterbangan sampai ke KM Hoki Jaya. Akibatnya, barang-barang di atas kapal langsung disergap si jago merah. Kobaran api membesar dalam sekejap.
Kapal ini malah masih bermuatan penuh, belum ada satu pun muatannya dibongkar. Kapal ini baru datang dari Malaysia. Sebagian besar muatannya adalah barang-barang yang mudah terbakar. Tak heran bila kobaran api tampak membubung tinggi.
Tak hanya KM Hoki, api pun menjalar ke KM Bunga Setia. Para pekerja yang saat itu tengah membongkar muatan kapal pun berlarian menyelamatkan diri. Beruntung, tidak ada kapal yang berada di dekatnya, hingga api tidak meluas lagi.
Keterangan yang dihimpun, tidak ada korban jiwa dalam kebakaran itu. Namun, dua orang mengalami luka bakar. Mereka adalah Amir (45), nahkoda kapal Cahaya dan Usup (30), anah buah kapal. Keduanya warga Rupat.
‘’Amir mengalami luka bakar di bagian perut. Sedangkan Usup luka di bagian tangan. Mereka masih menjalani perawatan,’’ ujar seorang petugas Puskesmas Dumai Barat.
Kapolres Dumai AKBP Ristiawan Bulkaini SH yang diihubungi siang kemarin melalui pesan singkat mengaku belum bisa memberikan penjelasan lebih lanjut perihal kebakaran itu. Ia masih menunggu laporan dari anggota di lapangan.
‘’Saya masih menunggu perkembangan dari anggota yang saat ini sedang berada di lokasi kejadian kebakaran dua kapal sembako milik importir tersebut. Mudah-mudah secepatnya kita sudah bisa memberikan keterangan soal insiden maut kebakaran kapal itu,’’ tuturnya.
Ini merupakan kebakaran kapal kedua dalam dua bulan belakangan. Selasa, 11 September lalu, di lokasi yang berdekatan juga terjadi kebakaran. Dua kapal ludes dengan korban jiwa belasan orang.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Dumai AKP Taufik Hidayat kepada wartawan mengatakan, pihaknya melakukan pemasangan police line untuk mempermudah akses mobil pemadam kebakaran.
Sebab, kalau tidak dilakukan cara seperti itu, ditakutkan akan menghambat proses pemadaman kapal terbakar tersebut.
‘’Kita lakukan pengamanan dengan memberikan police line,’’ ujarnya.
Keterangan Bea dan Cukai Madya (BC) Dumai, barang bawaan dua kapal Sembako yang terbakar itu manifesnya sudah masuk ke BC Dumai.
Keterangan petugas BC Madya Dumai, Iyan Surya Senin (22/10) kemarin mengatakan, KM Bunga Setia membawa barang impor dari Malaysia berupa makanan dan minuman, produk pertanian, pempers.
Sedangkan untuk KM Hoki Jaya membawa produk pertanian, wayer (stationer yang merupakan alat pelengkap kantor), kabel, kotak makanan, produk bayi dan asesoris.
‘’Kedua kapal yang mengalami kebakaran itu sudah melaporkan manifes bawaannya yang diimpor dari negara Malaysia. Dengan adanya kajadian ini kita juga melakukan pemantauan di lokasi kejadian kebakaran,’’ kata Yan Surya petugas BC Dumai Senin (22/10).(muh)