PEKANBARU (RP)- Helat Budaya di Tepian Langit: Ketika Laut Embun Bercerita diharapkan menumbuh-kembangkan kesadaran untuk memperhatikan, melestarikan, membina dan memuliakan segala kekayaan adat dan seni budaya di Kabupaten Pelalawan.

‘’Kita di Pelalawan sangat kaya dengan khazanah budaya.

Untuk itu syukuri dengan cara memperhatikan seni budaya dan seniman pengkarya tersebut,’’ kata T Syafril, Camat Kuala Kampar yang juga seniman di sela-sela menyaksikan Musabaqah Menulis Isi Kandungan Alquran (M2IQ) pada MTQ XI Kabupaten Pelalawan, di Bandar Petalangan, kemarin.

Ia juga mengharapkan helat budaya tersebut mengundang sanggar-sanggar seni tempatan. Selain dinilai cukup layak untuk tampil, menyelenggarakan helat budaya di kampung seperti ini juga dianggap mampu memberi inspirasi bagi semua kalangan.

 ‘’Kami berharap panitia Helat Budaya di Tepian Langit menjemput sanggar kami untuk tampil dalam perhelatan budaya Melayu tersebut,’’ ujar Syafril.

‘’Saya kira sanggar kami layak tampil pada helat tersebut, karena di samping berbasiskan Melayu, profesionalisme para seniman Kuala Kampar juga teruji,’’ tutur Syafril tentang helat budaya yang insya Allah akan diadakan di Rantaubaru atau Melaka Kecil, Kecamatan Pangkalankerinci, Kabupaten Pelalawan pada 3-4 November 2012 itu.

Menurut Syafril, sanggarnya akan merasa sangat terhormat jika tampil dalam panggung helat ini.

‘’Di samping bahagia, saya juga terharu karena kampung Rantaubaru atau Melaka Kecil bisa melaksanakan helat sebesar ini. Kerja seperti ini hendaknya menjadi titik inspirasi semua kalangan di negeri ini. Kok sebuah kampung saja bisa menaja helat begini,’’ tuturnya.

Menurut Syafril, selain menampilkan karya seni Melayu, helat ini hendaknya menjadi awal membangkitkan kesadaran semua elemen masyarakat Kabupaten Pelalawan untuk melestarikan dan melindungi seni dan adat-budaya masyarakat Kabupaten Pelalawan yang cukup beragam.(nhk)