TEMBILAHAN (RP) - Berdasarkan data yang dihimpun Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) dari 2010 sampai pertengahan tahun 2013 terdapat 128 kasus penderita HIV/AIDS.
Pada tahun 2013 ini saja petugas berhasil menemukan sebanayak 18 kasus tersebut. Angka ini diperkirakan akan terus bertambah apa bila kebiasaan buruk masyarakat seperti gonta-ganti pasangan seks. Atau dikarenakan terjadinya hubungan sesama jenis.
‘’Pada bulan Juli kita berhasil menemukan 5 kasus sedangkan 2 kasus lagi ditemukan pada Agustus lalu,’’ jelas Kepala Dinas Kesehatan melalui Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Masalah Kesehatan, dr Saud Pakpahan di Tembilahan.
Dia menduga masih ada penderita penyakit yang mematikan ini. Hanya saja penderita enggan memeriksakan kesehatan. Rata-rata usia penderita mulai dari 0 sampai 49 tahun. Penyakit ini bisa menyerang anak, tularan dari orangtua mereka yang terlebih dahulu mengidapnya.
Dikatakan Saud lagi, umumnya penderita penyakit ini didominasi oleh kaum adam. Virus HIV/AIDS bisa masuk ke dalam diri melalui jarum suntik dan penggunaan narkoba. Penularannya sangat cepat dan bisa memberikan dampak fatal. Salah satu dampaknya seperti semakin hari daya tahan tubuh semakin melemah.
‘’Sebelum terkena lebih baik kita mencegahnya dengan cara tidak berganti-ganti pasangan atau mengonsumsi narkoba dalam jenis apa saja,’’ tuturnya.
Untuk mencegah penularan penyakit demikian, Diskes Inhil terus berkerja semaksimal dengan cara melakukan penyuluhan, penyaringan dengan pemeriksaan HIV/AIDS. Sedangkan penderita akan ditangani secara intensif. Petugas pasti akan merahasiakan indentitas pelaku.
‘’Silahkan datang kepada kami sebelum terlambat. Kami selalu menjaga kerahasiannya. Sebab memang sudah menjadi kewajiban kami dan haknya pasien,’’ jelas Saud.
Selain pengobatan secara medis, membantu mengatasi masalah ini bisa melalui dukungan sosial. Dukungan moral sangat penting supaya mental penderita tidak down. Namun yang paling penting, jangan menjauhi penderita. Penyakit ini tidak menular melalui jabat tangan.
‘’Selaku keluarga kita harus bisa memberikan dukungan secara moral. Motivasi yang kita berikan bisa menambah kekuatan baru bagi penderita,’’ katanya lagi.(hen)