TELUK KUANTAN (RP) - Sejumlah kapal yang melakukan aktivitas penambangan emas tanpa izin (PETI) alias kapal tambang ilegal yang terdapat di sejumlah desa di Kecamatan Pangean, dibakar dan dihancurkan, Sabtu (21/9).
Selain dibakar dan dihancurkan, sekurangnya ada 20 unit kapal tambang ilegal yang datang dari arah hilir Pangean diusir oleh Camat Pangean, Novrion SSos beserta unsur pimpinan kecamatan (Upika) Pangean, antara lain melibatkan Kapolsek Pangean AKP Milson Joni SH MH, Babinsa Pangean Syakarni dan Kasi Trantib Pangean Hendri Putra Utama dan sejumlah personil Polsek Pangean.
Penertiban terhadap aktivitas yang merusak lingkungan di wilayah Pangean ini juga mendapat dukungan dari masyarakat setempat. Pasalnya, warga begitu antusias menyambut para pimpinan kecamatan untuk menghentikan aktivitas PETI di Pangean ini, di antara mereka ada yang bersiap-siap memberikan perlawan terhadap pelaku PETI ini dengan membawa senjata tajam, kayu dan sebagainya.
Namun, dari operasi yang dilakukan camat beserta Upika tidak menimbulkan perlawanan dari para pelaku PETI. Operasi terhadap aktivitas ilegal ini dimulai di bagian hilir Pangean, yakni Desa Pulau Kumpai Pangean. Di wilayah ini, sebanyak 8 unit kapal tambang ilegal tengah bersiap-siap melakukan aktivitasnya di sepanjang Sungai Kuantan di desa tersebut.
Tidak ingin melihat aktivitas ini marak di Pangean, camat beserta upika langsung bertindak tanpa direncanakan sebelumnya. Sebanyak 8 kapal yang tadinya berlabuh di tebing Sungai Kuantan wilayah Pulau Kumpai dirusak dan diusir. Sempat terjadi penolakan terhadap penertiban ini oleh sejumlah pelaku PETI, namun camat dan rombongan tetap tidak mau tawar-menawar dengan aktivitas ini. Alhasil, kapal-kapal tersebut pergi setelah Kapolsek Pangean mengeluarkan tembak peringatan.
Setelah melakukan penertiban di wilayah Pulau Kumpai, rombongan dengan menggunakan sepeda motor melanjutkan penertiban di wilayah seberang Pulau Kumpai, yakni Desa Pulau Deras Pangean. Di wilayah inilah, ada sekitar 20 unit kapal PETI standby di tengah Sungai Kuantan.
Camat dan rombongan benar-benar tertantang dengan banyaknya kapal PETI di wilayah itu. Tanpa ragu, Camat, Kapolsek, Babinsa dan rombongan lainnya langsung melakukan membakar dan merusak kapal-kapal yang ada di wilayah tersebut. Nyaris saja, Kasi Trantib Kantor Camat Pangean, Hendri Putra Utama terbakar pada saat menuangkan bensin di tengah kapal tersebut.
Akhirnya, satu kapal yang berada di wilayah tersebut ludes dilalap si jago merah. Dan sejumlah kapal lainnya mengalami kerusakan dan sebagiannya lagi diusir ke arah hilir, tepatnya di Baserah, Kecamatan Kuantan Hilir. Lalu, rombongan melanjutkan penertiban di wilayah Padang Kunyit Pangean dan Pembatang. Sekitar sembilan kapal tambang ilegal di wilayah itu juga mendapat perlakuan yang sama. Diduga kapal-kapal yang beroperasi di sepanjang Sungai Kuantan.(jps)