PEKANBARU (RP) — Pendistribusian bahan bakar minyak (BBM) ke pulau-pulau terpencil di Riau masih sulit. Misalnya saja di Kabupaten Bengkalis dan Kabupaten Kepulauan Meranti.
‘’Kami sudah dapatkan informasi itu. Tentunya, akan kami tindaklanjuti sesuai mekanisme yang ada,’’ ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Riau Zulkarnain kepada Riau Pos, Kamis (22/8).
Ia menilai, sulitnya pendistribusian BBM ke pulau-pulau tersebut karena masalah jarak sehingga menyebabkan kesulitan dalam pengangkutan. Untuk itu, solusi permasalahan tersebut sedang dikoordinasikan dengan pihak-pihak terkait.
Faktor lain adalah proses pemindahan dan pengangkutan serta transaksi minyak di lepas pantai. Sehingga, kadangkala terdapat kelangkaan BBM, bahkan berimbas ke harga BBM yang melonjak di pasaran.
‘’Secara prinsip, kuota BBM kita mencukupi. Di daerah pulau memang sering terjadi kelangkaan. Apabila distribusi BBM lambat memang terjadi kelangkaan,’’ terang Zulkarnain.
Selain itu, kata Zulkarnain, kelangkaan BBM juga akibat dari permainan pengecer. Permainan pengecer, dapat memperlambat dsitribusi BBM. Untuk itu, perlu dicarikan langkah tegas dalam mengawasi penyalahgunaan di lapangan.
‘’Dalam waktu dekat kita akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mengantisipasi kelangkaan BBM akibat keterlambatan distribusinya. Jika perlu, kita layangkan surat resmi. Misalnya ke Pertamina bahkan ke pemerintah kabupaten/kota yang tergolong memiliki rentang kendali cukup jauh, seperti Bengkalis, Meranti dan Indragiri Hilir,’’ urainya.
Dia berharap, permasalahan kelangkaan dan sulitnya pendistribusi BBM di Bengkalis dan Meranti dapat segera diselesaikan. ‘’Memang saat ini belum ada penambahan kuota BBM untuk daerah pulau. Namun, kami tentu mengantisipasi jangan terlalu lama kelangkaan BBM di Bengkalis, maupun di Meranti,’’ imbuh Zulkarnain.(rio)