4 Bocah Hangus di Balik Pintu

Riau | Selasa, 23 Juli 2013 - 10:43 WIB

4 Bocah Hangus di Balik Pintu
Istri Nelson Simarmata, Boru Raja Guguk meratapi jenazah anaknya yang hangus terpanggang. Foto: juprison/Riau Pos

Laporan RAJA KASMEDI, Rengat

Nasib tragis menimpa keluarga Nelson Simarmata (35), warga RT 03 RW 06 Kelurahan Pengkalan Kasai, Kecamatan Seberida, tak jauh dari SMAN 1 Seberida, Indragiri Hulu.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Empat buah hatinya tewas terpanggang di dalam rumah yang dia tinggalkan saat berjualan sayur ke pasar, Senin (22/7) dini hari.

Keempat anaknya yang tewas itu yakni Dame Winda Sari Simarmata (7), Arnoldus Adi Saputra Simarmata (5), Grexon Fernando Simarmata (3) dan Frederikus Ferianto Soloon Simarmata (1,6).

Kondisi jasad korban hangus terbakar hingga sulit dikenali. Sebagian anggota tubuh yang sudah tak utuh lagi itu ditemukan berkumpul di pintu rumah.

Tewasnya keempat anaknya ini menjadi duka mendalam bagi keluarga pedagang sayur di Pasar Belilas ini. Bagi Nelson Simarmata, tak ada tanda-tanda maupun firasat buruk yang bakal dialaminya Senin (22/7) dini hari itu.

Karena dalam waktu sekitar 2 jam, ia harus kehilangan harta benda berserta empat orang anaknya selama-selamanya.

Sudah menjadi rutinitas Nelson Simarmata bersama istrinya boru Raja Gukguk sekitar pukul 02.00 WIB harus meninggalkan anaknya yang masih terlelap tidur untuk berjualan ke pasar. Semua itu dilakukan kedua pasangan ini tidak lain untuk menghidupi keluarganya.

Namun kenyataan pahit dan ujian hidup menerpanya. Saat ditinggal itulah si jago merah melalap rumah berserta seluruh isinya.

Pasangan suami istri ini harus rela kehilangan harta benda serta keempat anaknya dalam sekejap, termasuk si sulung Dame Winda Sari Simarmata (7) akan masuk Sekolah Dasar (SD) tahun ini.

Padahal, si bungsu Frederikus Ferianto Soloon Simarmata (1,6), sangat jarang ditinggal pergi apa lagi saat jualan sayur di Pasar Belilas.

Tetapi kehendak Yang Maha Kuasa ternyata lain. Di saat ditinggal di rumah bersama tiga kakaknya, ia pun harus pergi untuk selamanya.

Tragisnya, keempat mayat anak ini ditemukan di pintu rumah. Diperkirakan keempatnya sudah berupaya untuk menyelamatkan diri. Namun pintu rumah dikunci dari luar.

Nelson Simarmata bersama istrinya sangat terpukul saat mendampingi keempat jenazah anaknya ketika disemayamkan di rumah abangnya, Mogong Simarmata, di Jalan Lintas Timur, Gang Delima Jaya III RT 46 RW 06, Kelurahan Pengkalan Kasai, Kecamatan Seberida, Indragiri Hulu.

Begitu juga keluarga dan kerabat yang datang melayat di rumah duka. Di sela-sela persiapan pemakaman, salah seorang abang korban Sudirman Simarmata (45) kepada Riau Pos mengaku ikut terpukul atas apa yang dialami adiknya.

‘’Saya sudah sering sampaikan kepadanya (Nelson Simarmata, red), jangan sering meninggalkan anak-anaknya pada malam hari. Kasian mereka,’’ ujarnya.

Memang kebakaran yang menghanguskan keempat anak dan harta bendanya itu, tak pernah terbayangkan dan tidak ada tanda-tanda sebelumnya.

Nelson dan istrinya beberapa kali pingsan di rumah kerabatnya tersebut. Rasa kehilangan juga dirasakan keluarga besar mereka.

‘’Baru kali ini kejadian yang sangat pahit kami alami. Meninggal dunia secara serentak sebanyak 4 orang dengan cara terbakar,’’ ujar Sudirman berucap lirih.

Ia menduga kebakaran tersebut tidak wajar. Karena dalam waktu yang sangat singkat, semua bangunan rumah hangus terbakar.

‘’Jembatan papan dari jalan ke rumah korban tidak ikut terbakar. Hal itu pula yang membuat kami curiga,’’ sambungnya. Untuk itu pihaknya berharap kepolisian dapat melakukan penyelidikan tuntas terhadap kejadian ini. Karena bisa saja, Nelson mempunyai musuh atau orang tidak senang kepadanya terutama di tempatnya bekerja di Pasar Belilas.

Lebih jauh disampaikan Sudirman, atas kejadian ini Nelson masih perlu waktu dan keluarga akan mendampingi untuk mengurangi pukulan yang saat ini menimpanya.

‘’Sesuai rencana, pada Senin petang (kemarin,red) keempat jasad korban akan dikebumikan di pemakaman umum di Dusun Berapit Kelurahan Pangkalan Kasai,’’ terangnya.

Tetangga korban, yakni Nur Yana (22) mengaku baru mengetahui kejadian itu sekitar pukul 04.15 WIB. ‘’Saya dibangunkan ibu sebelah, yang mengatakan rumah ibu Dame terbakar,’’ ujarnya.

Mendengar hal itu, ia langsung membangunkan suaminya yang masih tertidur. Warga sekitar rumah korban hanya mendapati api yang sedang membakar rumah panggung berdindingkan papan dan berlantaikan papan itu.

Namun warga tidak bisa berbuat banyak, karena api sudah membesar dan tidak bisa memberikan pertolongan.

‘’Warga hanya bisa melihat api yang membakar rumah korban. Karena sudah membesar dan tidak bisa didekatinya,’’ ungkapnya.

Menurutnya, Nelson Simarmata bersama istrinya sudah sekitar 3 tahun tinggal di RT 23 RW 6 Kelurahan Pangkalan Kasai. Sehari-hari dengan keluarga lainnya hidup berdampingan dan warga mengetahui Nelson Simarmata bersama istrinya jualan sayur di Pasar Belilas.  

‘’Di daerah ini Nelson Simarmata bersama istrinya yang warga setempat memanggilnya Bapak Dame, kalau istrinya Ibu Dame tidak ada masalah dengan warga yang lainnya,’’ terangnya.

Kapolres Inhu AKBP Aris Prasetyo Indaryanto SIk MSi kepada Riau Pos melalui Kapolsek Seberida Kompol Yakop Silo didampingi Kanit Reskrim Iptu Elfis Remon menjelaskan, dugaan sementara kebakaran itu disebabkan obat nyamuk.

‘’Berdasarkan keterangan pihak keluarga, empat anaknya yang masih tidur dilengkapi dengan obat anti nyamuk bakar,’’ ujarnya.

Selain itu sebutnya, di sekitar obat nyamuk tersebut juga ada kelambu. Sehingga diperkirakan obat anti nyamuk bakar tersebut menyentuk kelambu tersebut.

‘’Rumah korban juga rumah panggung yang terbuat dari papan. Sehingga sangat mudah terbakar. Namun demikian saat ini masih terus dilakukan lidik,’’ terangnya.

Dijelaskan Yakop, sekitar pukul 04.00 WIB, pihaknya menerima laporan dari masyarakat ada rumah warga yang terbakar.

Ketika laporan itu ditindaklanjuti di TKP, rumah korban dengan ukuran lebih kurang 5 X 7 meter sudah hampir separoh yang terbakar. Bahkan ketika anggota Polsek lainnya tiba di lokasi, rumah korban nyaris habis terbakar.

‘’Tidak banyak yang dapat dilakukan bersama warga, karena sumber air di sekitar TKP tidak ada,’’ ungkapnya.

Polisi juga sempat menghubungi mobil pemadam kebakaran. Namun baru sekitar pukul 04.30 WIB tiba di lokasi. Sementara rumah korban sudah habis terbakar.

‘’Jangankan mobil pemadam kebakaran, tetangga korban juga tidak mengetahui adanya kebakaran. Karena rumah korban dengan tentangganya berjarak lebih kurang sekitar 100 meter, ditambah lagi warga sedang tidur,’’ ungkapnya.

Diungkapkan Kompol Yakop, pihaknya baru dapat mengidentifikasi pemilik rumahnya setelah mendalami informasi dari sejumlah warga.

Dari keterangan warga diketahui pemilik rumah adalah Nelson Simarmata (35), bersama istrinya boru Raja Gukguk (36).

Saat kejadian, pemilik rumah tengah berada di Pasar Belilas. Keduanya sehari-hari sebagai pedagang sayur. Korban begitu dikabari ada kebakaran, langsung pulang ke rumah dan mendapati rumahnya sudah hangus terbakar.

Korban beberapa kali jatuh pingsan, begitu mengetahui keempat anaknya itu ikut terbakar di dalam rumah.

Anak-anak korban ditemukan sudah hangus dan sebagian anggota tubuhnya sudah tidak utuh lagi.

‘’Keempatnya sudah dilakukan visum di RSUD Indarasi Rengat. Sesuai keterangan pihak keluarga, keempat anak korban dikebumikan, Senin (22/7) di TPU RT 01 RW 01 Dusun Berapai Kelurahan Pangkalan Kasai,’’ terangnya.(esi)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook