Laporan EKA GUSMADI PUTRA, Pekanbaru ekagusmadi@riaupos.co
Melihat banyaknya jalan rusak di Riau dari total sekitar 3.370 KM jalan Provinsi, Dinas Pekerjaan Umum (PU) menghindari perbaikan dengan tambal sulam.
Sebab tidak efektif karena kerusakan bisa berlanjut. Salah satu solusinya adalah merealisasikan jalan rigid (beton semen). Di mana hingga sekarang sudah dibuat sepanjang 90 KM.
Demikian dikemukakan Kepala Dinas PU Provinsi Riau, SF Hariyanto saat diwawancarai Riau Pos, Senin (22/7) di kantor gubernur.
Menurutnya langkah pengerjaan jalan rigid berdasarkan penelitian dan kajian yang telah dilakukan sudah merupakan sebuah solusi menghindari kerusakan jalan.
“Solusi jalan tambal sulam adalah jalan rigid. Proyek ini juga merupakan penangkis fitnah kalau PU tidak serius memberbaiki jalan kalau tetap dengan cara tambal sulam. Karena anggaran harus disiapkan tiap tahun, kalau rigid insyaallah bisa tahan lama,” paparnya.
Lokasinya sendiri diakui SF untuk jalan rigid ini sudah dikerjakan seperti di Peranap, Inhu dan daerah Dumai. Serta di Kuansing.
Meskipun baru memaksimalkan proyek tersebut, namun ia optimis langkah yang dilakukan merupakan solusi terbaik untuk menekan kerusakan jalan di Riau.
Selain itu, menghadapi arus mudik dan arus balik lebaran nanti, PU tetap melakukan koordinasi dan menghitung jumlah ruas jalan yang rusak.
Sehingga jika diperlukan perbaikan maka akan digesa. Meskipun belum memiliki data valid terkait ruas jalan mana saja yang rusak. Ia mengaku dalam waktu dekat akan dihimpun bersama tim terkait.
“Jalur mudik yang rusak sedang didata, upaya semaksimal mungkin akan dilakukan sehingga jalur mudik lebaran dapat dilalui dengan baik. Karena kita juga bekerjasama untuk mengurangi angka kecelakaan di jalan raya,” sambungnya.
Namun, digambarkan SF untuk jalur mudik dari utara, selatan, barat, timur dan tengah keluar masuk Riau, status kerusakan jalan masih tergolong rusak ringan.
Disinggung berapa jumlah panjang jalan yang rusak, ia mengaku belum memiliki data tersebut.(yls)