BAGANSIAPIAPI (RP)- Perbaikan jembatan penghubung antara kepenghuluan Panipahan Darat dan Teluk Pulai, Kecamatan Pasir Limau Kapas harus segera dilakukan.
Tujuannya agar lalu lintas warga dapat berjalan dengan normal seperti sebelumnya.
Junaidi (30), warga Panipahan menyebutkan, jembatan tersebut adalah jalan paling singkat bagi masyarakat dua kepenghuluan tersebut untuk mengakses pusat jual beli, pemerintahan, maupun pendidikan.
“Misalnya untuk ke kantor camat yang terletak di kepenghuluan Panipahan Darat. Lewat jembatan itu lebih cepat. Memang ada jalan lain, tapi lebih jauh karena jalannya memutar lagi,” ujar Junadi pada Riau Pos, Ahad (22/4).
H Bakhtiar SH, anggota DPRD Riau menerangkan, anggaran untuk perbaikan jembatan itu sudah pernah diusulkan, dan tahun 2012 merupakan usulan yang kedua kalinya.
“Kita sudah usulkan perbaikan, namun apakah untuk tahun anggaran 2012 ini keluar atau tidak belum tahu. Sebab buku lintang APBD belum kita dapatkan,” tukas Bakhtiar.
Dari ujung ke ujung, panjang jembatan secara umum mencapai lebih kurang 300 meter. Namun bagian jembatan yang tepat di atas sungai diperkirakan antara 50 hingga 80 meter saja.
Lalu lalang perahu boat di bawahnya membuat bagian tengah jembatan sengaja ditinggikan sekitar 10 meter lebih.
“Ke depan, dalam usulan itu kita rencanakan agar pembangunannya dibuat permanen dengan ketinggian dasar jembatan yang dilalui boat hingga 12 meter. Ini untuk mengantisipasi jika pasang besar,” kata Bahktiar.
Ia tidak menampik bahwa jembatan tersebut berfungsi vital bagi masyarakat khususnya warga di dua kepenghuluan itu.
“Jembatan itu sangat penting. Ini sebagai urat nadi lalu lintas transportasi, barang-jasa, serta akses ke kantor camat, sekolah, maupun bagi warga yang ingin menjual hasil perkebunannya,” kata Bakhtiar lagi.
Diterangkannya, jembatan yang rubuh itu sebelumnya dibangun secara swadaya oleh warga. Didasari oleh kesepakatan bersama, diputuskannya bergotong royong membangun jembatan tepat di samping Jalan Bhakti, Panipahan Darat.
“Pada tahun 2010 pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah daerah Rp40 juta. Waktu itu Pak Bupati langsung meninjau. Kalau dari segi bantuan saya kira sudah ada perhatian, tapi mengingat bahan jembatan yang masih terbuat dari papan akibatnya rentan rubuh karena lapuk,” tukas Bakhtiar.
Ia mengharapkan agar pihak terkait dapat segera membangun jembatan darurat atau sementara agar lalu lintas warga tidak terganggu.
Terkait ini, Kadis Bina Marga Rokan Hilir, Nasri saat dihubungi Riau Pos tidak mengangkat telepon selulernya. Begitu juga SMS yang dilayangkan tidak ditanggapi.(f)