PELALAWAN

Antisipasi Kepadatan Siswa Baru di Sekolah Favorit

Riau | Rabu, 23 Maret 2016 - 09:01 WIB

PANGKALANKERINCI (RIAUPOS.CO) - Mengantisipasi kepadatan siswa baru di salah satu sekolah yang dianggap favorit, maka disarankan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Pelalawan untuk meniadakan ada istilah sekolah favorit, dan juga menerapkan adanya sistem rayonisasi bagi sekolah diseluruh kecamatan-kecamatan.

Demikian hal ini disampaikan anggota komisi I DPRD Pelalawan Rustam Sinaga kepada Riau Pos, Selasa (22/3) di Pangkalankerinci.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Dikatakannya, bahwa selama ini setiap musim penerimaan siswa baru (PSB) selalu terjadi penumpukan siswa baru yang mendaftarkan diri di sekolah yang dianggap favorit seperti di SMPN 1, SMAN 1 atau SMKN 1 Pangkalankerinci.

Dirinya menilai sejak diberlakukan bebas dalam penerimaan siswa baru di sekolah favorit dari seluruh kecamatan, bahkan ada dari kabupaten tetangga bisa masuk ke sekolah favorit di Pangkalankerinci, maka dampaknya akan terjadi kekosongan siswa yang sekolah yang ada di kecamatan-kecamatan, sementara infrastruktur seperti ruang belajar di sekolah favorit yang diperebutkan itu selalu terjadi kekurangan ruang belajar.

‘’Jadi cara mengatasi masalah ini setidaknya ada upaya dari Dinas Pendidikan yang harus meniadakan istilah adanya sekolah favorit, dan juga agar dapat memberlakukan sistem rayonisasi bagi sekolah yang ada di kecamatan-kecamatan. Sehingga tidak ada lagi siswa sekolah dari kecamatan lain masuk ke sekolah yang ada di kecamatan lainya seperti sebelumnya dia sekolah dari Langgam dan melanjutkan sekolah baik SMP atau SMA ke sekolah yang ada di Kecamatan Pangkalankerinci,’’ ujarnya.

Dengan adanya sistem rayon ini, sambung politisi besutan Partai Nasdem ini, maka setidaknya akan dapat membatasi siswa yang ingin melanjutkan sekolah mereka ke wilayah lain dan mereka bisa melanjutkan sekolah hanya di kecamatan asal sekolah sebelumnya.

Ini dilakukan agar tidak terjadi kepadatan siswa di salah satu sekolah, sehingga berdampak terhadap kekurangan infrastruktur sekolah, sementara sebaliknya di sekolah yang ada di kecamatan-kecamatan akan mengalami kekurangan siswa.

‘’Hal ini tidak bisa dibiarkan selamanya dan harus dilakukan ketegasan dari sekarang sehingga kedepan setiap masuk musim PSB maka kasus-kasus kekurangan siswa atau kelebihan siswa disekolah tertentu tidak lagi terjadi, dan untuk memastikan sekolah yang ada di kecamatan-kecamatan dapat berkualitas maka nantinya akan ada upaya perbaikan mutu serta melengkapi semua kebutuhan kegiatan belajar mengajar siswa agar lebih berkualitas dan tidak kalah saing dengan sekolah-sekolah lain,” tutupnya.(amn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook