TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) - Idoy, seorang anak yang masih berusia 10 tahun domisili Desa Sikijang, Logas Tanah Darat (LTD) butuh perhatian. Ia adalah penderita penyakit sindroma nefrotik atau bocor ginjal yang sekarang sedang perlu perbaikan gizi.
Perutnya dulu membengkak, namun karena dukungan dari pihak Puskesmas LTD, perutnya tak lagi membengkak, dan selayaknya anak-anak normal. Dan kondisinya kini sudah lebih baik, namun butuh perbaikan gizi.
Ia memang sudah lama tidak bermain dan bersekolah bersama teman-temannya karena menderita sindrom nefrotik. Tidak banyak yang bisa dilakukannya, karena memang Idoy berasal dari keluarga kurang mampu.
Idoy tinggal bersama kakek dan neneknya. Dan sebelum diobati secara medis, Ia hanya diobati lewat pengobatan tradisional di kampung.
Sehingga mendengar ada warganya yang terkena penyakit itu, Kepala Puskesmas Perhentian Luas, LTD, Nopriwan Malus langsung menjemput anak itu untuk berobat, karena memang pada waktu itu perut anak buncit.
“Ini salah satu penyakit langka di Riau, sindrom nefrotik atau ginjal bocor,” kata Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK) Dinas Kesehatan Kuansing, dr Detri Elvira kepada wartawan, akhir pekan lalu.
Ya, Idoy kini tinggal bersama kakek neneknya, sebab ibunya sudah meninggal ketika dirinya berusia 5 tahun. Sementara, ayahnya sudah menikah lagi. “Selain Idoy, neneknya itu mengasuh dua orang cucu lainnya. Sedangkan kakeknya hanya memotong karet,” ujarnya.
Di tengah kondisi keluarga yang memperihatinkan, Idoy butuh perhatian. Dulu, jelas Detri, Idoy pernah dirawat selama 11 hari di Puskesmas Perhentian Luas. Namun dia minta pulang dan sekarang dirawat di rumah neneknya.
Di Puskesmas Perhentian Luas, pada saat dirawat, perut Idoy membengkak dan tubuhnya kurus dan kerdil. “Dan kini, perutnya sudah tidak bengkak lagi. Namun kondisinya tetap memprihatinkan, dan sekarang butuh vitamin untuk perbaikan gizi,” sebutnya.
Detri bersyukur, selain perhatian dari pihak Puskesmas Perhentian Luas, perhatian sejumlah Anggota DPRD Kuansing tak bisa dilupakan. Dan para anggota DPRD inilah yang menanggung biaya pengobatan dan biaya kebutuhan sehari-hari Idoy ini. “Alhamdulillah, sudah ada anggota DPRD kita. Dan sekarang Idoy butuh perwatan intensif agar kondisinya membaik,” ujarnya.(adv/a)