SIAK (RIAUPOS.CO) - Ratusan mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum UIN Suska Pekanbaru begitu serius dan seksama. Mana kala mendengarkan Bupati Siak drs H Syamsuar MSi menyampaikan materi dalam kuliah umum tentang problema dan tantangan ekonomi Riau menuju Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
Mereka begitu fokus memperhatikan penjelasan-penjelasan dan sikap Pemkab serta solusi dalam menghadapi MEA yang disampaikan oleh orang nomor satu di Siak ini. Menurut Syamsuar, era saat ini adalah era persaingan. Tentunya jangan disikapi dengan konotasi negatif, melainkan sebuah tantangan sekaligus peluang yang harus disikapi dengan positif.
Terhtung 31 Desember 2015 kemarin, sudah diberlakukan MEA. Tentunya bagi kita semua masyarakat Indonesia, mau tidak mau, suka tak suka harus siap menghadapinya. Dalam hal ini, tentunya semua kita harus siap. Sebab, jika tak siap akan rugi diri sendiri dan tak siap bersaing.
Kesiapan dalam hal apa? Tentunya Sumber Daya Mansuia (SDM) yang harus dipersiapkan.
Kemampuan diri terhadap penguasaan bidang baik soft skill dan hard skill harus dimiliki. ‘’Adik-adik mahasiswa persiapkan diri dari sekarang. Jangan menunggu,’’ pesan Syamsuar di hadapan mahasiswa.
Sejak diberlakukan MEA, suatu kesepakatan bersama untuk mengembangkan kawasan yang terintegrasi dengan membentuk suatu komunitas negara-negara Asia Tenggara yang terbuka, damai, stabil dan sejahtera, saling peduli dan diikat bersama dalam kemitraan yang dinamis.
Hal tersebut menghasilkan tiga pilar yaitu, masyarakat politik keamanan, masyarakat ekonomi dan masyarakat sosual budaya. Menurutnya, pengaruh MEA bagi daerah adalah adanya peluang, tantangan dan ancaman.
Untuk itu kata dia, kita harus meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM, meningkatkan infrastruktur, meningkatkan investasi daerah, dan meningkatkan daya saing produk unggulan lokal.
Selain itu ia menambahkan ada yang harus diantisipasi dari MEA tersebut.
Pertama, Indonesia hanya sebagai sumber eksploitasi energi dan bahan baku.
Melebarnya defisit perdagangan jasa seiring peningkatan perdagangan barang, lemahnya posisi tawar tenaga kerja Indonesia dibandingkan tenaga kerja asing dan investasi asing mengalahkan kekuatan pengusaha lokal dalam hal permodalan, teknologi dan inovasi produk.
Syamsuar juga menyampaikan, sejumlah program program pembangunan di Kabupaten Siak terkait persiapan menghadapi MEA. Dipenghujung kuliahnya, mantan Pj Bupati Meranti ini memberikan motivasi kepada para mahasiswa, agar nantinya mereka dapat menjadi generasi penerus yang dapat diandalkan. ‘’Saya yakin, anda semua mampu, karena anda adalah kaum intelektual,’’ kata dia.(adv/a)
